Pertanyaan Mengkotak2an

Kemarin baru aja gw dapet pertanyaan yang cukup menampar gw (halah hiperbola). Sebuah pertanyan klasik yang bodoh. Apa sih pertanyaannya? Ah, pembaca tidak perlu tahu lah, yang pasti kira2 isinya seperti ini, apakah gw termasuk dalam sebuah golongan tertentu? Seolah2 pertanyaan itu seperti menjudge suatu golongan, ketika masuk golongan tertentu maka dia bagus, jaminan surga dsb, ketika kita berada diluarnya maka ujung2nya neraka lah. Bagi gw justru hanya orang2 yang belum mengerti yang bertanya seperti ini, dan orang yang masih awam ketika dibenaknya mengkotak2an orang2 di sekitarnya. Gw pun baru menyadari hal ini akhir2 ini, makanya yang mebuat gw berubah untuk tidak pernah mau lagi menjudge orang2 dan mengkotak2an orang2 disekitar gw. Karena bagi gw, belum tentu orang yang kita judge itu lebih buruk daripada kita. Mungkin sebelum menilai orang lain lebih baik bercermin dahulu lah. Ga usah membuka2 buku dengan mencari pengertian suatu kata. Ketika sudah bercermin baru kita buka buku apakah definisi yang ada di dalam buku itu sesuai dengan kita (daripada ngaku2 tapi kelakuan ga mencerminkan). Lagipula ada kata2 pendiri suatu organisasi yang banyak dianut di seluruh dunia, mengatakan bahwa orang2 yang ada di dalam organisasinya justru tidak pernah mnegatakan dirinya sebagai bagian dari organisasi itu. Orang2 itu hanya menjalankan kewajibannya sebagai manusia kepada manusia lain dengan mengajak ke dalam kebaikan. Bukan berarti pernyataan ini justru gw merasa gw bagian dari golongan itu, tapi alangkah baiknya ketika seseorang dinilai dari usahanya bukan dari seragam (penampilan)nya yang ia pakai. Biarkan orang lain menilai kita, bukan kita menjudge diri kita sebagai seorang yang suci. “wahai jiwa2 yang tenang jangan sekali2 kamu, mencoba jadi Tuhan dengan mengadili dan menghakimi...” (Laskar Cinta chapter II, DEWA 19)