Pledoi Sebuah Kejujuran
tulisan ini untuk orang2 yang tidak berkepentingan tapi ikut memberi komentar macam2, anda semua tidak pernah tahu apa yang terjadi sebenarnya...
Kejujuran terkadang memang pahit..melalui kejujuran kadang kita dipaksa untuk mengungkapkan hal-hal yang tabu, sesuatu yang tidak ideal, sesuatu irasional yang mungkin di luar logika berpikir kita...tapi ada yang lebih pahit lagi adalah ketika harus menghadapi kaum yang tidak siap menerima ketidakidealan dari sebuah kejujuran... Yah caci maki, sumpah serapah, nama yang tercemar, hingga kehilangan kepercayaan adalah menjadi hal yang lumrah..
Kepada Pak Adi, dosen komunikasi gw, saya gagal membuktikan teori derajat keotentikan sebuah blog sebagai ruang publik yang inklusif,egaliter dan bebas tekanan. Nyatanya saya terkadang masih terbentur oleh etika-etika yang dibangun oleh manusia. Sebuah aturan yang dibuat oleh orang2 yang lebih senang menikmati kebohongan kondusif daripada kejujuran represif.
Bagi sobat Budz yang kemarin membaca dua tulisan pada postingan 16 april kemarin, beruntunglah, karena tulisan tersebut kini saya hapus demi sebuah aturan etika...(walaupun dengan berat hati, karena berarti saya harus mengingkari hati saya)
Dan apapun reaksi pembaca semua atas tulisan kemarin kepada saya, saya tidak peduli, saya hanya berusaha menjadi orang yang jujur pada diri dan hati saya melalui blog ini...
blog ini benar adanya, baik itu yang manis yang pahit, semuanya bentuk usaha menjadi orang yang jujur pada diri sendiri... itulah alasannya mengapa nama blog ini : budzaemon uncensored...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home