Budzaemon Uncensored!: Credits Berita RCTI

all about budzaemon & uncensored....

Saturday, January 20, 2007

Credits Berita RCTI

Tau istilah credittitle dalam dunia brotkes (ga cuma di brotkes aja sih) kan? Itu lho tulisan di akhir acara (atw di akhir film) yang berisi nama2 kru, pemain, sponsor dan sebagainya. Nah berhubung tadi udah puas ngomongin TVRI sekarang giliran ngomongin adeknya yaitu RCTI sebagai stasiun TV swasta pertama di Indonesia. Hmm... ada yang pernah liat closing creditnya siaran berita produksi RCTI (kayak Buletin Malam, Seputar Indonesia, Nuansa Pagi, Buletin Siang, kesebut semua deh) yang sekarang? klo udah liat, sekarang gw tanya.. apakah pemirsa bisa membaca kredit tersebut dengan jelas? Klo gw pribadi jujur, gw ga bisa baca dengan jelas.. bayangkan dengan waktu yang singkat (credit berita paling lama juga cuma 10 detik, emangnya credit film yang bisa sampe 10 menit, klo di bioskop, penontonnya udah bubar, creditnya masih jalan aja) nama2 orang yang berperan/bekerja untuk acara berita tersebut hanya tampak sekilas aja.. dan tidak bisa terbaca.. mengapa? Hmm.. kayaknya RCTI kena demam grafis yang dinamis nih... yah.. bisa dilihat beberapa waktu belakangan ini, grafis acara berita tampil makin keren dan dinamis.. dikompori oleh Metro TV yang ingin se-CNN mungkin. Kemudian berikutnya SCTV, RCTI, dan yang lain, kecuali TPI dan Lativi (grafis n bumpernya hueeekkkhh...kok masih nekat siaran yah?he3x...)

Dampak grafis yang dinamis akhirnya juga merambat ke grafis credit yang seolah ingin melengkapi kendinamisan tersebut.. tapi? Masukan nih buat orang2 grafisnya RCTI.. (tuh Van, kasih tau temen2 loe..), yang namanya ilmu desain visual (baik itu still maupun motion) itu semua berangkat dari yang namanya fungsi.Artinya fungsi dan kegunaan menjadi nomor satu, dan ketika unsur tersebut terpenuhi barulah nilai estetika menjadi point wajib selanjutnya. Soalnya, desain visual itu bukan seni murni (pure art) tapi seni terapan (fine art) yaitu seni yang lahir dari usaha mengemas fungsi agar tetap memiliki keindahan. Singkat kata, buat apa indah klo ga berfungsi/berguna. Nah.. pada kasus closing credit Berita RCTI, emang sih, kliatan dinamis, keren, plus tata letaknya yang mengikuti aturan seni desain visual, yaitu adanya komposisi, keseimbangan dsb, tapi lupa satu hal yang utama yaitu keterbacaan yang sebenarnya menjadi fungsi utama. Efek text typing yang dipadu dengan dissolve (fade in – fade out,çawas jangan dilafaskan secara asal dan cepat, karena bisa berbunyi aneh yang mengakibatkan mengandung makna konotasi apabila terjadi salah dengar) membuat text dalam credit tidak terbaca. Apalagi ditambah dengan timing yang sangat cepat dan tata letaknya yang sembarang (secara komposisi tata letak oke, tapi dari keterbacaan tata letak tsb malah membingungkan). Klo emang problemnya adalah durasi yang singkat dan banyaknya text yang harus ditayangkan, lebih baik gunakan motion standar dari bawah ke atas aja (kayak credit film2) atw cukup menggunakan jumlah frame yang sama bagi tiap halaman text (kayak credit serial film amerika jaman dulu, bangsa Mac Gyver, Miami Vice, Knight Rider dll). Emang sih, siapa juga yang mo baca credit, tapi melalui credit sebenernya itu bentuk penghargaan terhadap orang2 yang bekerja di balik layar (termasuk si visual grafer di TV tersebut, ayo donk Man, hargai donk hasil kerja loe sendiri). Minimal bisa jadi kebanggaan buat keluarga di rumah ketika nama loe bisa tertulis di credit walaupun muka loe ga pernah muncul di TV. Oke?<===lho?

Buat Irvan : kasih tau tuh temen2 loe di RCTI he3x..utamakan fungsi baru estetika

0 Comments:

Post a Comment

<< Home