Budzaemon Uncensored!: Dua Cerita Dua Bikers

all about budzaemon & uncensored....

Thursday, November 01, 2007

Dua Cerita Dua Bikers

Kejadian ini sebenarnya terjadi beberapa hari lalu, semula gw males untuk mempostingnya, tapi setelah gw merasa banyak yang mensupport tindakan yang gw lakukan, jadi ga ada salahnya gw publish di blog gw untuk bisa dipetik hikmahnya

Cerita Pertama, Bikers Pertama

Setelah sholat di depan masjid kampus gw ngeliat ada New Megapro lengkap dengan Givibox dan di boxnya tersebut penuh dengan stiker2 klub, eventklub plus tulisan BANTUAN POLISI 112, dalam benak gw pasti si pemilik motor itu anak klub. Tapi yang gw sayangkan dia parkir tepat di depan rambu P Coret (dan emang udah peraturan klo di depan masjid kampus gw ga boleh utk parkir motor) Iseng2 gw cari tuh pemilik motor n dapet, gw tanya, tampilannya badannya tinggi gede (khas bgt anak2 motor gitu deh, plus masih pake jaket kulit item

"Maaf Mas, itu tiger punya mas? (Semula gw ga ngeh itu New MegaPro, karena gw liat dari belakang n cukup jauh)

"Mana? Saya bukan Tiger"

"Yang itu?" kata gw sambil nunjuk

"Megapro??"

"Oh iya Megapro yah.. sori, ga kliatan dari sini soalnya, anak klub yah?"

"iya napa?"

"Ga gitu Mas, sayang aja, Mas mang ga liat yah ada rambu P dicoret itu?"

"Gw cuma bentar aja kali"

"Ya ga masalah sih Mas, cuma sayang aja, setau gw klo anak klub itu biasanya lebih disiplin dan lebih tau soal peraturan2 kayak gitu, kan ga enak aja Mas klo diliat orang lain yang ngerti.."

"Eh loe songong banget sih, GW senior loe nih, angkatan berapa loe?"

"Oh iya gw Budi, angkatan 2001" <==gw ga boong, gw mang lulus SMA tahun 2001 cuma masuk tuh kampus 2006, temennya dia nyeletuk manas2in

"Ni, alumni nih... songong banget sih loe"

"Mas, gw cuma mengingatkan sebagai sesama pengendara roda dua aja, kan sayang itu motor mas ada tulisan2nya gitu tapi.. " belum sempet gw selesain omongan gw tuh orang udah nyolot macem2x... intinya dia ga suka tegoran gw, dan bilang gw sok nasehatin dia kayak anak kecil aja (hampir aja gw ditabok ama tuh orang badannya gede banget) dia ngancem2 gw gitu deh katanya untung aja nih daerah kampus, klo di luar .. (males gw lanjutinnya)

Sumpah Bro, gw jadi nyesel aja negor tuh orang, niat gw baik cuma pengen mengingatkan ke sesama bikers. Akhirnya gw pun memilih untuk tidak melanjutkan dan menutup pembicaraan, lalu gw menuju kelas bersama temen gw.

(nama orang, nama klub dan plat nomor tuh New MegaPro ada pada gw)

Cerita Kedua, Biker Kedua

Besok malamnya ketika gw sedang beli nasi goreng di daerah pondok kelapa tampak dua motor batangan beriringan, dan parkir di dekat motor gw. Dilihat dari motornya yang pake box, ban besar, stang tinggi, bahkan salah satu ada strobonya gw yakin itu pasti anak klub, palagi setelah melihat dandanan keduanya yang memang mencirikan anak klub mapan, dengan helm mahal.

Dua orang itu tampak bingung mencari tempat duduk karena seluruh tempat di tukang nasi goreng itu penuh, langsung gw bilang aja

"Mas, duduk sini aja, saya cuma pesan dibungkus, ga lama kok.."

"Oh iya makasih.." lalu keduanya duduk satu meja dengan gw, yang satu ngeluarin HP sms-an, yang satu matanya masih celingak-celinguk, iseng2 gw buka percakapan

"Mas anak klub yah?"

"Oh iya nih.."

"Abis konvoi Mas?"

"Ga kok abis dari rumah temen aja... Mas anak klub juga?"

"Wah ga, saya mah bikers biasa.. tuh motor saya yang merah di belakang motor Mas"

tuh orang melongok keluar ngeliat motor gw "Ahh sama aja kok, ga masalah, sama2 roda dua.. yang penting gimana cara kita bawanya aja di jalan, sopan dan taat peraturan"

Deg.. jantung gw langsung berdegup.. Kata2nya hampir sama dari yang selalu gw baca (gw lupa bahasa inggrisnya tapi terjemahan bebasnya kira2 gini : Ini semua bukan tentang apa yang kau kendarai, tapi ini semua tentang bagaimana cara kau mengendarai, lalu diakhiri kalimat 'all bikers are brothers') Obrolan gw kemudian berlanjut seputar dunia motor.Hingga tak terasa pesanan nasi goreng gw pun jadi, dan gw pamitan. Sekali lagi gw memandang dua motor yang memiliki kewibawaan itu, bukan karena dari aksesoris2nya yang mahal. Tapi dari kedua pengendaranya yang mampu menumbuhkan simpati di hati gw.

Dua cerita di atas semoga bisa diambil hikmahnya, kehormatan bikers bukanlah dari atribut, aksesoris, bahkan stiker klub. Lebih dari itu kehormatan bikers muncul dari perilakunya yang sopan dan taat peraturan di jalan. Stiker klub dan stiker polisi yang menempel di motor bukan hanya identitas tapi ada sebuah tanggung jawab moral yang diusung seorang bikers. Sempet tertawa juga gw klo membandingkan biker pertama dengan biker kedua, biker pertama motornya memang baru, aksesoris sebatas box saja, klub juga hanya klub lokal (bukan klub besar dan terkenal), tapi kelakuan kayak gitu.. biker kedua motor full aksesoris mahal, klub besar tapi mengakui bahwa yang terpenting bukanlah seperti apa motor kita melainkan bagaimana kita mengendarainya di jalan... Sikap bikers kedua mengingatkan gw akan keramahan bikers2 mapan (dari segi klub dan personal) yang justru rendah hati. Sama seperti ketika istri gw ngambek ga mo nyala di salah satu rumah bikers di Cempaka Putih, di situ sedang berkumpul teman2 klub bikers tersebut, mereka dengan senang hati membantu gw menghidupkan istri gw, meminjami kunci2, mendorong bahkan membongkar motor gw. Padahal saat itu gw baru kenal mereka. Mungkin semboyan bikers mesti ditambah nih.. In Bike We Trust

3 Comments:

Blogger Sinta Nisfuanna said...

good story...

don't judge book by its cover...*bener gak neh nulisnya :p*

10:04 AM

 
Blogger ycp said...

This comment has been removed by the author.

10:15 PM

 
Blogger ycp said...

keren nih certra broo..leh di copy bro,,, entar naskahnya ats namakan blog qmm . . .

10:17 PM

 

Post a Comment

<< Home