NGORBIT*
Sabtu siang, sebuah waktu yang menyenangkan bagi seorang anak muda di pinggiran Jakarta yang memang sehari-harinya dipenuhi kegiatan menyita waktu (halah). Dengan sok bergaya ala konglomerat yang menikmati hari tua dengan berkutat pada hobi di hari sabtu, pemuda ini pun tampak menikmati kegiatannya mengoprek2 motor tuanya. Berbeda jikalau konglomerat semacem Bob Sadino, Soebronto Laras dsb yang diutak-atik tentunya motor tua berkelas dengan cc besar. Si anak muda ini hanya mengutak-ngatik motor tua 100cc hasil tebusan dari kantor sang ayah yang dibeli hanya dengan seharga 1 juta rupiah. Yang tampak serupa dengan para konglomerat hanyalah gayanya yang mengenakan celana pendek, belum mandi, kaos oblong, seolah benar2 manusia yang menikmati hidup (padahal tidak!).
Mungkin karena belum mandi sehingga di dalam tubuh pemuda ini masih banyak janji hajat yang belum ditunaikan pada hari itu, namun tak mengapa, hanya berdampak sedikit rasa mulas2 ringan di perut. Setelah asik mengelap2 motor tuanya, ia menemukan seuatu yang ganjil di motornya yang menyebabkan hatinya tergelitik untuk memperbaikinya. Bermodalkan kunci pas, maka dengan tangan kurusnya si pemuda mencoba membongkar suatu baut..
Tiba2 terasa hangat dan basah di celana, rupanya tenaga yang dipusatkan tadi tidak mampu tersalurkan dengan baik ke lengan kurus pemuda tersebut, melainkan tersalurkan dengan sukses ke daerah abdomen yang diteruskan menuju (silahkan lanjutkan sendiri...). Rupanya salah transfer tenaga ini juga dampak dari tidak diindahkannya peringatan2 tunai hajat pagi. Maka si pemuda akhirnya dengan tidak mempedulikan kondisi motor yang berantakan dan kunci2 pas berserakan berlari menuju toilet untuk menyelesaikan hajat yang sedari tadi sempat ditahan dan akhirnya 'berdemo' unjuk rasa (yaitu rasa basah, hangat dan bau di celana)
Gagallah aksi pemuda ini untuk menikmati gaya hidup konglomerat di hari sabtu.
*keterangan = Ngorbit : Ngebongkar baut sampe cepirit
0 Comments:
Post a Comment
<< Home