Budzaemon Uncensored!: Orang Biasa

all about budzaemon & uncensored....

Wednesday, April 19, 2006

Orang Biasa

Dia hanya orang biasa, sama seperti mahasiswa-mahasiswa lain yang ada di kampus ini. Tapi mengapa dia seperti selalu hanya berjalan sendiri? Seperti saat ini, ketika seluruh ‘personil surga’ berangkat menuju ‘medan perang’ untuk meneriakkan kebenaran, dia yang tidak ikut. Hmm.. memang dia bukan personil surga seperti mereka. Dia hanyalah manusia yang belajar menjadi pernghuni surga dengan mengais tugas-tugas penghuni surga yang memberi harapan agar dia dapat menjadi penghuni surga sesungguhnya. Walaupun telinganya tidak mendengar sendiri tapi dia tahu dan dia dapat merasakan para ‘penghuni surga’ itu membicarakannya. “Tidak patuh pada MS...” “Sudah berada di luar sistem...” “Ikhone pemberontak..,... dsb..” Sudahlah biarlah gunjingan itu berkembang, dan dia pun semakin merasakan ada ‘pengucilan’. Sebagai orang yang diserahi tanggung jawab mengetuai bidang da’wah di mushola kampus dia mulai tidak dilibatkan dengan rapat-rapat yang sifatnya politik yang notabene secara moral dia harus tahu. Awalnya mungkin sepele, di satu sisi dia tidak mau mencampuradukkan da’wah dengan politik kampus. Bukan apa-apa, sebab orang-orang yang masuk ke dalamnya bukan seluruhnya orang-orang yang mengerti. Dia tidak mau nantinya justru orang-orang yang tidak mengerti itu menusuknya dari belakang. Dia justru heran dengan saudara-saudaranya yang lebih mengerti daripada dirinya justru dengan mudahnya memasukkan orang-orang ke dalam sistem yang seharusnya syiri. Maka cukup beralasan ketika dia menganggap sistem ini tidak steril dan dia memilih tidak mau bergabung ke dalamnya. Lebih baik dia berjalan sendiri tapi tetap tidak menyalahi aturan yang dibuat pusat. Sedih hatinya ketika mengetahui keputusan politik da’wah dari selentingan kabar atau hanya mendengar dari orang lain, bukan dari saudara-saudaranya yang langsung menyampaikannya kepadanya. Kalau begini senyum manis dan tegur sapa mereka kepada dirinya seolah hanya sandiwara. Biarlah infirodi, yang penting tidak menyalahi aturan-aturan pusat dan selalu mendukung keputusan pusat hanya saja dengan cara yang berbeda toh tujuan akhirnya sama , yaitu sama-sama mengharap ridho Allah. (Untuk saudara-saudaranya dia di Pusat, lihatlah kampusnya dia sekarang, kalian mau bertanggung jawab?) (Terinspirasi dari Todays Dialogue Metro TV, Selasa 18 April 2006)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home