Dua Cerita
Silahkan pembaca simak dua kisah nyata ini
- Gadis Operator Kereta Mainan Kejadian ini terjadi sekitar seminggu yang lalu, ketika gw sedang makan di foodcourt sebuah pusat perbelanjaan di pinggiran Jakarta, kebetulan di depan foodcourt itu ada kereta mainan yang dijalankan dengan terlebih dahulu membeli tiket. Dan kebetulan juga gw makan dengan posisi menghadap ke mainan itu. Gak lama kemudian, dateng seorang anak usianya paling sekitar 3-4 tahun-an dengan orang tuanya. Anak itu merengek2 minta agar bisa menaiki kereta2an. Sang Ibu pun tanggap membelikan tiket dan mulailah topik yang akan gw ceritain. Tiket itu diberikan si Ibu kepada seorang gadis (usianya paling 17-18an lah) dengan wajah berseri2 si gadis itu maju ke mesin operator lalu menjalankan kereta2an itu. Wah langsung selera makan gw hilang, melihat si gadis yang menjadi operator mainan itu. Bukan apa2, tapi tiba2 gw jadi teringat deretan rupiah yang gw keluarkan hanya untuk makanan di depan gw ini. Gw ngebayangin seandainya gw jadi operator mainan itu tentu gak pernah bisa terpikir untuk makan seperti ini. Dalam hati gw berpikir ya ampun, jadi operator kayak gitu berapa honornya ya? Dan pusat perbelanjaan ini termasuk pusat perbelanjaan yang sepi pengunjung. Gw yakin pasti sistem pembayarannya bukan bulanan tapi dihitung dari berapa banyaknya dia mengoperasikan mainan itu. Terbukti dari wajahnya yang terlihat berseri2 saat tahu ada yang akan yang menaiki kereta-keretaan. Akhirnya gw habiskan makanan di depan gw yang sebenernya gw pesan bukan karena gw lapar, tapi karena gw sedang marah karena suatu hal (kebiasaan buruk gw klo sedang kesal pasti buang2 duit, makanya sering2 aja bikin gw kesel kali2 loe kecipratan buangan duit gw he3x..)... Melihat kejadian itu gw jadi merasa bersyukur banget. Gw ga perlu menunggu2 orang yang akan menaiki kereta2an agar dapat penghasilan. Karena itu deretan rupiah yang gw miliki sekarang akan gw gunakan untuk hal2 yang lebih berguna. Bahkan bisa berguna untuk orang banyak. Memang ketika kita ingin merasakan syukur kita harus melihat ke bawah, bukan melihat ke atas. Terima kasih gadis operator kereta mainan, gw jadi sadar akan pentingnya 1 rupiah. Doa gw semoga penumpang kereta kamu itu akan semakin banyak.
- Anak Baru Lulus SMP Berlawanan dengan cerita gw di atas, kejadian ini baru aja gw alami sore tadi. Terlepas benar atw tidak di forum motor yang gw ikuti ada seorang bocah yang katanya dia baru lulus SMP dan akan masuk SMA. Sebagai hadiah kelulusan sang ayah berniat membelikan sepeda motor untuknya. Si bocah itu pun bertanya di forum tentang sebaiknya motor apa yang akan dibeli, pilihannya : Kawasaki ZX 150cc atau Honda CBR 150cc. Wah membacanya saja gw rada ga percaya, tapi akhirnya well ini forum bebas Bud, semua bisa aja terjadi... Gile asal pembaca tau, kedua motor itu adalah motor2 CBU yang notabene tidak dirakit di sini melainkan import (biasanya dari Thailand), harganya pun 30 jutaan (setau gw Honda CBR150 cc sekitar 33,5 juta tapi terakhir gw denger ada juga yg jual 29 juta sedangkan Kawasaki ZX 150cc itu sekitar 32,5 juta). Wah2x... di forum akhirnya dijawab dengan berbagai jawaban, mulai dari yang mereview dari segi teknis motor, perawatan, kemudahan spare parts hingga kecepatan motor. Akhirnya gw pun ikut sumbang saran, Mendingan loe pilih CBR150cc Bro, emang sih ga secepat Kawak ZX150cc dan lebih mahal, tapi CBR itu 4 tak, so untuk urusan bahan bakar lebih irit ketimbang ZX. Kan loe masih pelajar mengingat loe masih minta ortu juga kan untuk nantinya. Wah.. andai Bokap gw kayak gitu, tentu gw akan bilang, Pak, ga usah beli motor deh, duit 30 juta mo buat aku nikah aja atau buat modal bisnis kecil2an he3x...
Dunia memang macam2 yah? Ada yang harus menjaga kereta-keretaan dulu agar dia bisa makan, di sisi lain ada yang dengan mudahnya memilih motor CBU... Adil ga sih?
0 Comments:
Post a Comment
<< Home