Gw Bukan HIMAKOM

"Bud, loe anak HIMAKOM yah?"

"Ikutan kepengurusan HIMAKOM 2008 yah?"

"Gabung di HIMAKOM sekarang yah?"

Itu beberapa pertanyaan dari orang-orang yang ngeliat tulisan gw di blognya himakom kampus (padahal tulisan gw baru tiga doank di sono). Waduh2x, himakom yang mana nih? Klo HIMAKOM = Himpunan Mahasiswa Nongkrong Kantin Mami, emang gw termasuk di dalamnya (halah) tapi klo HIMAKOM = Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi ada yang patut ditelaah lagi... Apakah saya anak HIMAKOM, secara definisi keanggotaan HIMAKOM adalah seluruh mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi maka iya, saya anak HIMAKOM, tapi klo HIMAKOM yang dimaksud adalah orang2 yang tergabung dalam sebuah susunan kerja kepengurusan (halah) organisasi himpunan mahasiswa ilmu komunikasi, maka jawaban saya jelas : TIDAK

Seperti yang pernah gw bilang bahwa lebih baik menjadi manusia tanpa seragam karena bisa melihat segala persoalan lebih obyektif, jadi alasan gw ga ikut kepengurusan HIMAKOM bukan karena GA CONFIDENT seperti yang disebut salah satu 'teman', jujur jadi rada tersinggung dibilang seperti itu. Klo urusan confident atw tidak, ya elah bukannya sombong :-P buat gw HIMAKOM terlalu kecil untuk otak besar seperti gw (he3x.. ini yang gw sebut sebagai prinsip orang sombong mesti disombongin balik :-P). Justru yang terpenting adalah sekarang menyelamatkan jurusan dengan action tanpa harus terjebak dengan anggota HIMAKOM atau bukan. Tidak harus terjebak oleh proses politik kampus yang hanya melahirkan pengkhianat suara mayoritas mahasiswa demi menyelamatkan diri sendiri he3x.. akhirnya tulisan gw jadi argumentum ad hominem tapi biar deh, biar clear juga di depan mahasiswa2 lain yang masih merasa sakit hati akan proses politik kampus kemarin dapat membaca tulisan ini, keberadaan tulisan gw di blog himakom bukan berarti gw masuk ke dalam 'barisan pengkhianat', tapi juga bukan gw berada di luar himakom sebagai 'barisan sakit hati', melainkan lebih kepada action untuk berkontribusi tanpa memikirkan 'seragam' dan dendam politik yang membuat banyak kalangan sakit hati. Berkontribusi melalui cara yang legal formal tanpa harus membuat kelompok2 tandingan yang hanya semakin memecah belah kita, demi satu cita-cita yakni jurusan komunikasi kampus kita lebih baik lagi di kemudian hari.

Jadi sudah jelas sekarang : GW BUKAN HIMAKOM