Driving License + Safety Riding
Ternyata kepemilikan SIM diantara pengendara tidak menjamin tingkah laku mereka di jalan raya. Banyak dari mereka yang masih beranggapan bahwa jalan milik moyangnya. Klo istilah sobat baik gw si Irul, kelakuan mereka ga beda dengan kuda lumping. Setelah gw melihat sendiri proses pembuatan SIM di SAMSAT Kamis kemarin, hmm.. wajar aja sih, wong tesnya cuma begitu doank (walaupun ga semuanya). Makanya penyuluhan2 Safety Riding yang sering diadakan oleh klub itu sebenarnya lebih penting dan mengena dikalangan pengendara. Karena dari program itu pengendara disadarkan akan keselamatan dirinya dan terutama keselamatan orang lain (selain cuma dites skill mengendarai saja). Hmm..ini ada sedikit yang mo gw sharing untuk para pengendara khususnya roda dua yang gw olah dari berbagai sumber. Atribut Pengendara Motor
- Kenakanlah selalu sepatu (alas kaki yang menutup seluruh bagian telapak kaki hingga ke bagian mata kaki). Hal ini berguna untuk melindungi kaki dari hal2 yang tidak diinginkan, atw minimal mengurangi resiko cacat apabila terjadi kecelakaan (misal terlindas ban, terantuk dsb)
- Kenakanlah sarung tangan. Ada yang bilang pake sarung tangan repot, bikin jari bau, kuku item, gerah dsb... Selain sebagai penahan dingin, sarung tangan berguna untuk menghindari luka terbuka pada telapak tangan apabila tangan harus bersentuhan atw bergesekan dengan aspal. Pilihan mulai dari yang ceban di pinggir jalan hingga 2 juta yang memang dikhususkan untuk balap yang terpenting menutup seluruh permukaan tangan.
- Ini point terpenting, gunakan helm yang memadai. Memadai disini maksudnya bukan sekedar helm asal tempel di kepala, tapi helm yang memenuhi syarat2 keselamatan bagi penggunanya. Syarat utama helm adalah, menutupi seluruh bagian kepala termasuk telinga. Lalu, ukuran helm harus pas menjepit kepala, jangan terlalu longgar. Tidak kalah penting, tali pengait dagu juga harus mampu mengunci helm di posisinya. Syarat2 itu berlaku untuk dua jenis helm yaitu half face dan full face. Jangan sekali2 menggunakan helm proyek, helm catok buat sepeda, bahkan helm dari ATPM yang terkadang tidak memenuhi standar keselamatan (masukan nih buat para ATPM). Jadi buat para biker yang ngaku sayang sama boncengernya, jangan deh tuh pinjemin helm catok doank ke dia, minimal kasih helm half face yang berlicense seperti Caberg, murah kok ga nyampe cepeceng.
- Gunakan jaket,atw pakaian yang tertutup. ini berguna untk menghindari luka terbuka pada tubuh apabila terjatuh . Minimal untuk mengurangi resiko luka pada tubuh.
Boncenger, selain harus sama atributnya dengan pengendara motor di atas, boncenger juga harus mengetahui hal2 berikut :
- Jangan membonceng dengan posisi menyamping (pada umumnya wanita), selain tidak baik untuk kesehatan, hal ini juga berbahaya bagi boncenger apabila motor terjatuh. Selain itu, posisi menyamping membuat titik gravitasi motor tidak seimbang antara kanan dengan kiri, yang mengakibatkan handling bagi pengemudi tidak maksimal.
- Jangan memaksakan membonceng jika kondisi motor tidak memungkinkan. Misal tidak ada pijakan kaki, tidak ada tempat boncengan, tidak ada pegangan dsb
- Janganmemaksakan jumlah pemboceng. Pada umumnya motor di Indonesia dirancang untuk ukuran 2 ½ artinya dua space untuk orang plus setengah space untuk barang (bisa juga untuk anak kecil). Bahkan ada yang dirancang hanya untuk ukuran 2 saja (dalam hal ini biasanya motor2 skubek matic). Jadi motor jangan dipaksa membawa muatan lebih, selain masalah handling pengemudi, seperti kendaraan lain, susun rangka bangun motor memiliki batas maksimal beban.
- Jangan terlalu banyak bergerak (misal buka2 tas, sms-an, terima telepon, makan, minum, arisan lho???) ketika membonceng karena lagi2 berpengaruh terhadap handling pengemudi.
Tingkah laku di jalan Selain masalah atribut, tingkah laku di jalan adalah point terpenting dalam safety riding. Karena ini bukan berpengaruh pada keselamatan kita saja tapi juga menyangkut keselamatan bahkan nyawa orang lain
- Gunakan klakson setiap kali akan mendahului kendaraan di depan kita, hal ini berguna untuk memberitahu posisi kita terhadap kendaraan di depan kita yang akan didahului
- Gunakan lampu sen, setiap akan mengubah arah kendaraan walaupun hanya perubahan sedikit. Misal pada saat akan mendahului, atw ketika akan memotong jalur kendaraan di belakang kita.
- Jalanan sepi bukan berarti boleh geber gas seenaknya, tapi justru jalanan yang sepi harus membuat kita lebih waspada. Karena sewaktu2 bisa saja ada kendaraan lain yang memotong jalan. Jika ingin berkecepatan tinggi di jalanan sepi maka diharusnya membunyikan klakson sesekali sebagai penanda posisi kita jika ada kendaraan lain.
- Ketika macet, menyalip pelan2 diperbolehkan tetapi harus tetap rasional,hal berikut sangat tidak terpuji. misal ruang sempit yang hanya bisa dilalui oleh satu jalur motor, dipaksakan menjadi dua jalur motor karena tidak sabar mengantri akibatnya memakan jalur dari arah berlawanan yang sebenarnya malah membuat semakin macet. Atw menggunakan trotoar sebagai jalur motor.
- Toleransi ketika di depan kita ada kendaraan yang mogok atw terjatuh, jangan malah diklakson2 plus maki2 dan sumpah serapah.
- Jangan malu menurunkan kaki untuk menyangga motor, apabila tidak yakin keseimbangan pengemudi mampu menahan bobot motor ketika akan berbelok atw slowride ketika macet. Lebih baik malu terlihat seperti orang baru belajar motor karena kaki turun ketimbang malu ketika terjatuh karena sok yakin. (klo kata temen gw : klo jatoh sakitnya ga seberapa, tapi malunya itu ga ketulungan)
- Sadar diri apabila merasa tenaga motor yang kita kendarai lemah (singkat kata, motor jalannya pelan), maka jangan mengambil sisi kanan yang sebenarnya sisi untuk mendahului.
- Peranan lampu di motor juga berperan penting. Pastikan semua instrumen lampu berfungsi dengan baik. Setelah semua berfungsi maka perlu diketahui perbedaan fungsi lampu : a. Lampu senja, berguna pada saat intensitas cahaya sekitar kendaraan berkurang tapi belum terlalu gelap, misal pada saat senja (makanya diberi nama lampu senja) dan pagi hari. b. Lampu malam, berfungsi pada saat intensitas cahaya sudah tidak ada lagi di sekitar kendaraan, misal malam hari, berfungsi untuk menerangi/menyorot bagian depan bawah kendaraan (jalanan). Sering terjadi miss-used, ketika masih senja atw pagi hari kadang orang menggunakan lampu ini. Ini sebenarnya tidak boleh karena pada saat cahaya luar masih ada (walaupun sedikit) penggunaan lampu ini menyebabkan pengendara lain dari arah berlawanan menjadi silau. c. Lampu jauh/ lampu kabut, sama seperti lampu malam hanya saja intensitas cahayanya lebih besar dan arahnya lebih ke arah depan (bukan ke bawah) sehingga mampu menyorot lebih jauh (makanya sering dibilang lampu jauh) d. Lampu rem, berfungsi memberi tanda pada pengendara lain di belakang bahwa kendaraan yang kita kemudikan melakukan pengurangan kecepatan melalui rem. Untuk lampu ini banyak variasinya, tapi yang terpenting jangan menggunakan lampu yang terlalu kecil sehingga sulit dilihat dari jauh. Selain itu hindari juga mika lampu berwarna bening, karena disamping membuat silau pengendara di belakang, warna mika merah adalah standar internasional untuk lampu rem yang menandakan warna merah adalah berhenti.
Masih banyak lagi sih, tapi cukup itu dulu kali.. Ayo kampanyekan Safety Riding, safe untuk diri kita dan terutama safe untuk orang2 di sekitar kita.... Biar deh motor murah yang penting kelakuan di jalan beretika, ketimbang motor mahal, modifikasi pula tapi kelakuan di jalan kayak kuda lumping
0 Comments:
Post a Comment
<< Home