Budzaemon Uncensored!: Gagal?

all about budzaemon & uncensored....

Saturday, July 04, 2009

Gagal?

Berawal dari curhatan seorang teman yang baru saja mengalami kegagalan atas sesuatu, dengan mudahnya kemudian dia berkata “Gw mati aja kali ya.. selesai semua urusan...”, waduh, sebagai manusia yang percaya adanya Tuhan, gw bukan penganut kepercayaan semua urusan selesai ketika mati, justru urusan yang lebih panjang menanti, yah urusan pertanggungjawaban hidup di dunia membuat sebagian orang justru takut mati. Lalu apakah teman gw itu bisa dianggap pemberani??

Teman gw tersebut hanyalah mengalami proses pembelajaran dalam hidup, pembelajaran yang paling sulit di dunia yakni ikhlas menerima rencana Tuhan. Seperti yang pernah dikatakan guru gw dulu ketika gw ga lulus UMPTN setelah berusaha semaksimal mungkin, dia bilang

“Terkadang manusia suka merasa paling tahu apa yang terbaik buat dirinya, padahal yang terbaik bagi manusia hanya Tuhan yang tahu, dan untuk menerima itu semua hanya dengan ikhlas” Dulu kata-kata tersebut seolah cuma menjadi forgiveness buat diri sendiri tanpa mengerti maksudnya. Tapi setelah beberapa tahun ke depan dan sekarang melihat apa yang terjadi pada diri gw, gw baru tau rencana Tuhan kenapa gw ga lulus UMPTN. Klo kata orang betawi yang suka bilang “Udeh.. ambil aja hikmah-nye..”, sekarang gw baru tahu hikmah gw ga lulus UMPTN, ternyata Tuhan punya rencana yang indah buat gw, dan kegagalan UMPTN (dan kegagalan2 lain) tersebut hanyalah rambu2 petunjuk jalan dari Tuhan agar gw tetap berada di jalur rencananya supaya gw mencapai tujuan. Memang menerima kegagalan itu adalah proses yang sulit, untuk bisa ikhlas menerima, rasanya tidak mungkin apalagi setelah berusaha sekuat tenaga mewujudkannya, tapi yang terpenting dari itu semua adalah kita tidak berhenti setelah gagal, tetap meneruskan hidup, belajar menerima rencana Tuhan dan yakin rencana Tuhan adalah rekayasa terindah dalam setiap hidup hambaNya.

Iseng2 gw coba analisa pake ilustrasi kayak gini, sebagai manusia kita ga tahu Tuhan punya rencana mengarahkan kita dari titik A ke titik E, sedangkan kita sebagai manusia punya rencana yang berbeda, ternyata dalam perjalanan menuju rencana kita, Tuhan memberi kita kegagalan di titik B, yang kemudian membuat kita mulai menyusun rencana baru untuk melanjutkan hidup, ternyata dalam rencana baru yang disusun pun ga mulus, Tuhan lagi2 memberi kita kegagalan di titik C, dan itu berlangsung berulang di titik D, hingga akhirnya kita sampai pada titik E yang ternyata tujuan akhir sesuai dengan rencana Tuhan, di sinilah kita kadang baru tersadar “Oouw, ternyata maksud Tuhan membuat kita gagal di titik B, C dan D supaya kita bisa sampai pada titik E...”, (yang seperti gw tulis di atas, klo kata orang betawi ‘hikmahnye’). Seandainya pada titik B kita sudah menyerah kalah, ya udah kita ga akan sampe ke titik E, stag di titik B aja, semua usaha yang sudah diupayakan dari titik A sampai B benar2 menjadi kesia2an semata ketika kita memilih tidak beranjak dari titik B, dan gara2 itu kita hanya menjadi manusia yang tidak sesuai dengan rencana Tuhan dan tidak sesuai dengan rencana kita sendiri, so ruginya dua kali. Cerita menjadi lain ketika kita memilih beranjak dari titik B menuju titik C dan titik D hingga akhirnya sampai pada titik E, semua usaha yang diupayakan dari titik A menjadi pelajaran yang berarti, bukan kesia2an semata, kita jadi tahu hal2 yang membuat gagal dan hal2 yang membuat berhasil (setidaknya itu bisa dijadikan pengalaman dan kita share dengan orang lain). Jadi bener tuh klo ada kata2 bijak yang bilang

“Kegagalan adalah sukses yang tertunda” pasaran banget yah, saking pasarannya nih kalimat seolah jadi kalimat buat para pecundang, hmm gw coba pake yang tidak pasaran, kata2 dari Soichiro Honda pendiri perusahaan otomotif raksasa Honda

“Kesuksesan dapat dibangun di atas 99% kegagalan”, atau dari film Rocky Balboa

“Hebat itu bukan berarti banyaknya pukulan yang kita lepaskan kepada lawan, hebat adalah banyaknya pukulan yang kita terima dari lawan dan kita masih sanggup berdiri meneruskan hingga pertandingan usai”, jadi kegagalan bukan untuk ditakuti tapi untuk dihadapi, yakin aja bahwa dibalik kegagalan yang sedang dialami itu adalah sebuah proses rencana Tuhan untuk sesuatu yang indah buat diri kita. Walaupun kadang gw sendiri juga suka stress ketika gagal dan merasa ga ikhlas, tapi itu manusiawi kok, tapi setelah bersedih kita harus mau bangkit untuk terus melanjutkan hidup dan bersyukur (bukan justru menyia-nyiakan hidup dengan bilang “Gw mo mati aja yah...”, orang2 yang menderita penyakit dengan vonis dokter atas usia mereka aja berharap vonis tersebut salah dan optimis dengan hidupnya). Gw jadi sok bijak yah? He3x, bicara soal kata2 bijak gw jadi inget kata2nya Uni Linda yang bilang “Hidup tak selalu mulus..” Iya itu kata2 yang tepat, penggambarannya sama ketika gw harus siap terguncang2 melewati jalan raya Citayam yang penuh lubang, macet, angkot kurang ngajar, klo ujan licin, gelap, dsb demi sampai di rumah gadis pujaan gw...(cailaaaaaaa), sebuah perjalanan tak mulus untuk menuju tujuan yang indah, membuat gw jadi sangat menghargai arti sebuah proses perjalanan termasuk di dalamnya adalah kegagalan menghindari lubang dsb.

Trus gimana yah biar ga terlalu sedih pas sedang gagal? Menyikapi kegagalan dengan cara positif, yakni mencoba tetap bersyukur dengan mengambil sesuatu yang bermanfaat dari kegagalan itu dan mengingat kembali keadaan yang jauh lebih buruk tapi sanggup kita lewati, lagi2 gw inget beberapa semester lalu, gw ga lulus mata kuliah Filsafat, padahal dalam mata kuliah itu gw yang ngerjain tugas kelompok sendirian, gw yang pinjem buku segede2 gaban ke sobat gw Beggy, gw harus baca tuh buku (bayangin, gw baca buku paling berat selevel Lupus dan Sinchan wakakaka, gara2 tugas itu gw harus baca bukunya M. Natsir yang tebelnya bisa buat ngegampar maling, kertasnya udah coklat, masih pake ejaan lama pula), gw yang begadang2 ngetik tuh tugas di warnet, dan.... gw ga lulus, temen gw yang cuma numpang nama di tugas gw, lulus dengan nilai B. Gw sedih, marah dan merasa dosen ga adil, tapi... ya udah lah, ga usah terlalu sedih, toh gw merasa gw pernah ngalamin kegagalan yang lebih dari ini tapi gw bisa ngelewatinnya, kenapa cuma gara2 satu mata kuliah ga lulus gw jadi kayak orang kesetanan kayak gini, masih bersyukur gw bisa ngerasain yang namanya ga lulus pada bangku kuliah, soalnya di luar sana banyak orang2 yang ga dikasih kesempatan buat menikmati bangku kuliah. Trus usaha gw udah begadang2 kemaren sia2 donk? Ga sia2, walaupun gw ga lulus, tapi gw jadi tau siapa itu M. Natsir, kayak gimana pemikirannya, setidaknya masih ada sesuatu yang gw dapatkan, terakhir gw tetap bangga dengan ketidaklulusan gw pada mata kuliah tersebut, ketika bertemu dengan temen2 gw yang lulus, gw langsung bilang “Gw filsafat ga lulus donk....keren ya...” he3x, yah orang sedih dengan kegagalan itu biasa, orang bangga dengan keberhasilan itu juga biasa, sedangkan gw mo jadi orang yang luar biasa, dengan tetap bangga dan tetap tersenyum pada kegagalan.

(Terinspirasi dari Mario Teguh, Ary Ginanjar, Pak Makmur, Cepe) Buat someone tetap semangat yah, dunia ga berhenti dan hidup ga berakhir sampai di sini...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home