Budzaemon Uncensored!: Confession

all about budzaemon & uncensored....

Friday, August 21, 2009

Confession

Ketika Indonesia ini merdeka, pengakuan datang dari beberapa negara yang saat itu memiliki nasib sama dengan negeri ini, yakni sama2 baru terlepas dari penjajahan bangsa barat. Tapi ternyata pengakuan dari negara2 tersebut masih terasa belum lengkap dan berarti, sebelum adanya pengakuan dari si penjajah itu sendiri, makanya kemerdekaan Republik ini terasa lengkap ketika akhirnya Belanda mengakui Indonesia melalui KMB setelah sebelumnya harus melewati masa revolusi fisik terlebih dahulu.

Hmm, mungkin itu juga yang kadang dirasakan oleh sebagian cowok, pengakuan langsung dari sang cewek bahwa “Loe lebih dari mantan gw” itu terasa sangat berarti dalam mengcounter perasaan2 cemburu atas masa lalu. Mungkin terdengar aneh, dan terkesan najisss, ngapain sih kayak gitu? Berarti kan mengcompare manusia satu dengan lainnya, padahal tiap manusia kan punya kelebihan dan kelemahan sendiri2, tiap orang punya cara masing2 buat ngebuktiin cintanya. So, just be your self aja, itu pendapat sebagian temen2 gw (salut ma kalian). Tapi buat sebagian yang lain (termasuk gw) rasanya sulit hidup berdampingan dengan orang yang sudah kita percayakan hati ini 100% (bahkan 1000% kali yah) namun harus dibayangi cerita2 kenyataan yang lalu bahwa orang yang kita sayangi pernah juga menjalani ini dengan orang lain. Makanya kadang suka timbul penyesalan terhadap waktu, kenapa gw baru ketemu dia sekarang yah.. kenapa ga dari dulu... emang sih yang terpenting adalah sekarang dan yang masa datang, jawaban “Yang penting sekarang kan aku sayangnya ma kamu..” menjadi obat hati namun entah kenapa rasanya masih ada sedikit yang kurang dan terasa mengganggu di saat sendiri, yah sebuah pengakuan bahwa “kamu lebih hebat dari semua yang pernah aku alami”

Ga tau kenapa gw jadi ikut aliran yang kedua itu, mungkin karena gw orangnya terlalu sentimentil dan selalu totalitas kali yah (halah), dalam melakukan sesuatu ga pernah mau setengah2 (termasuk modif motor, lho ini ngomongin motor atw hati sih??), jadi rasanya butuh pengakuan itu. Sampe2 gw kadang mewajarkan sifat gw itu dengan ilustrasi “Itu sifat kompetisi yang alamiah, bukankah di dalam alam rimba penjantan harus bertarung dahulu dengan pejantan lain untuk mendapatkan sang betina..”.

Walaupun gw ga pernah mau mendengar cerita2 lalunya, karena terasa amat menyakitkan, secara ga langsung seperti membandingkan diri dengan orang lain di masa lalunya, seolah dituntut untuk membuktikan gw lebih baik daripada orang itu, apa yang pernah dilakukan orang di masa lalunya harus bisa gw ulangi bahkan lebih baik lagi.., pembuktian itu bukan untuk dia, tapi pembuktian itu untuk diri sendiri. Fyuuuh..

entah kenapa gw merasa selalu ga pernah bisa menang dengan masa2 lalu kamu Yank..(terutama dengan kata2 yang “setengah tujuh” itu Yank..)

Mungkin sebuah pengakuan yang aku butuhkan...

Pengakuan itu aku butuhkan karena selalu dihantui telah kehilangan kamu di masa lalu... karena aku sayang kamu bukan hanya untuk hari ini dan esok tapi aku juga ingin bisa menyayangi kamu di masa lalu...

Aku... kan menjadi malam-malammu, kan menjadi mimpi-mimpimu

dan selimuti hatimu yang beku

Aku... kan menjadi bintang-bintangmu, kan selalu menyinarimu

dan menghapus rasa rindumu yang pilu

Aku bisa... untuk menjadi apa yang kau minta

untuk menjadi apa yang kau impikan

Tapi ku tak bisa menjadi dirinya...

Aku... kan menjadi embun pagimu, yang akan menyejukkan jiwamu

Dan akan membasuh hatimu yang layu...

Aku bisa... untuk menjadi apa yang kau minta

untuk menjadi apa yang kau impikan

Tapi ku tak bisa menjadi dirinya...

Tinggalkan sajalah lalumu beri sedikit waktu, kepadaku tuk meyakinkanmu

(Selimut Hati – Dewa)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home