Budzaemon Uncensored!: December 2006

all about budzaemon & uncensored....

Monday, December 25, 2006

LOTR 1 Vs Eragon

VS

Minggu kemarin ditraktir si Teteh nonton (he3x.. Met Ultah ya Teh, thx traktirannya he3x..)Eragon di Klading.. Ini gw bikin sekilas perbandingan awam (soalnya gw tau dua cerita ini bener2 cuma dari filmnya bukan dari novelnya). Banyak yang bilang klo film ini sejenis dengan film Lord Of The Ring (LOTR) yang beberapa tahun lalu sempat menghebohkan dunia perfilm-an Hollywood dengan Trilogynya yang mampu menyabet 11 nominasi Oscar. (Dalam sejarah Oscar, yang bisa menyabet 11 nominasi adalah film pada era 50-60an yakni : Ben Hur dan pada era 90-an : Titanic) Mampukah Eragon menyaingi sukses LOTR

Dari segi cerita sebenarnya, keduanya standar novel fiksi legend-heroisme yang diawali dengan sejarah yang terkubur lalu akhirnya sejarah itu kembali bangkit di masa tokoh utama dalam film tersebut hidup. Di dalam LOTR 1 ada Hobbit kecil yang diperankan oleh Elijah Wood yang diwarisi sebuah cincin setan dari sang paman, sedangkan dalam Eragon ada seorang pemuda pemburu yang bernama Eragon yang menemukan telur naga. Keduanya sama-sama dihadapkan pada takdir yang memilih mereka untuk menyelesaikan sebuah misi. Lalu dalam perjalanannya menunaikan misi tersebut mereka didamping oleh seorang pembimbing yang memiliki pengetahuan tentang sejarah yang sedang mereka alami. Di LOTR 1 ada penyihir Gandalf sedangkan di Eragon ada mantan dragon-rider yang bernama Brom.

Dari sisi alur keduanya menggunakan alur yang cepat dan seolah terburu-buru(mungkin disebabkan keterbatasan durasi). Sehingga penonton disuguhkan banyak lompatan2 setting dan background lokasi, misal dalam adegan melakukan perjalanan, yang sebenarnya panjang dan jauh, tau2 sang tokoh sudah sampai tujuan. Namun demikian, menurut saya LOTR 1 lebih memiliki kemasan yang menarik sehingga lompatan-lompatan jauh itu terasa tidak terlalu jumping, ketimbang Eragon yang kurang bisa mengajak penonton dengan basic cerita yang kuat sehingga rasanya alur berjalan begitu saja tanpa ada sesuatu yang membekas di setiap kejadian. Sedangkan untuk visual effect keduanya sama kuat karena kita tahu keduanya menggunakan standar Visual FX Hollywood yang canggih dan rapi.

Dari perbandingan itu saya memberikan 4 bintang untuk LOTR 1 karena kuat mengemas cerita dan cukup 3 bintang untuk Eragon. Kayaknya Eragon ini juga akan ada sekuelnya karena masih ada urusan sang tokoh utama yang belum tuntas yaitu mengembalikan dunia ke dalam kemakmuran dengan cara merebut tahta dari Raja Galbatorix yang ternyata juga seorang dragon rider.. yah ditunggu aja sekuelnya, moga2 ga kalah jika dibandingkan dengan LOTR 2 nantinya....

Friday, December 22, 2006

Damai Itu Indah (Softlaunching E-Tilang)

Beberapa bulan lalu spanduk dengan slogan Damai Itu Indah marak kita jumpai di berbagai sudut kota, terutama di dekat pos atw kantor polisi. Tapi sekarang seperti menghilang entah kemana. Mengapa? Karena sekarang sudah tidak ada ‘sistem damai’ lagi jikalau urusan dengan Polisi di jalan. Pak Polisi berinisial AM dengan titel SH di belakang namanya (entah apa pangkatnya, gw tidak tahu cara membaca pangkat polisi atw militer) yang bertugas di pertigaan Kalibata-Pasar Minggu (dekat makam pahlawan) dan mengaku pernah join ke salah satu klub motor di Jakarta, mengatakan kepada gw pada hari Selasa, 19 Desember, sekitar pukul 5 sore (gw ga tau waktu pastinya tapi kira-kira jam segitu, soalnya gw dari kampus jam ½ 5an), klo sekarang, yang ada namanya sistem titip tilang. Artinya jika melakukan kesalahan di jalan, tidak ada lagi uang damai, melainkan pelanggar harus memilih, membayar sanksi pelanggaran di pengadilan dengan birokrasi dan waktu yang ngujubile (yang pernah urusan di pengadilan untuk masalah ini pasti sudah tau capeknya diping-pong kesana-kemari, dan akhirnya ga jauh2 dari UUD <=baca Ujung-ujungnya Duit) atw memilih sistem titip tilang yang baru gw dengar ini.

Seolah tidak mau kalah dengan dunia perbankan yang semakin canggih menawarkan teknologi informasi demi kemudahan bertransaksi bagi nasabahnya, sistem titip tilang ini tidak jauh berbeda, yakni menawarkan kemudahan bagi pelanggar lantas. Artinya silahkan pelanggar lantas menitipkan uang sanksi kepada petugas yang menilang, untuk nantinya dia yang membayarkannya ke pengadilan. Bukan kemudahan titip uang sanksi saja yang ditawarkan, bahkan petugas ini bersedia menombok ke pengadilan apabila uang yang dibawa pelanggar lantas tidak sesuai (tidak cukup atw kurang) dengan sanksi yang dikenakan. Seperti kemarin saat Pak AM mengatakan sanksi pelanggaran gw tergolong pelanggaran ringan, karena STNK belum diperpanjang, sanksinya sebesar Rp 36500, tapi klo gw hanya memiliki uang 30 ribu juga tak mengapa, karena dia bersedia ‘nalangin’ 6500nya ke pengadilan... Hebatnya lagi, dari sekian banyak pelanggar lantas, sistem ini pencatatannya hanya dengan menggunakan memori otak manusia saja (yang tak luput dari khilaf dan lupa). Karena tidak adanya bukti tertulis jikalau para pelanggar tadi sudah membayar sanksi, lalu bagaimana jika setelah dari situ, ada razia serupa, bagaimana apakah pelanggar lantas harus ‘membayar sanksi lagi? karena tidak ada tanda bukti pembayarannya (belanja di Alfamart aja dapet struk belanja..). Lagi-lagi sistem yang ‘dipromosikan’ Pak AM ini memiliki kelebihan lain juga, yakni cukup dengan menyebutkan nama Pak AM lengkap dengan titelnya yang SH itu dan lokasi dinasnya, maka dijamin sendiri oleh Pak AM, pelanggar bisa diperbolehkan lewat karena sudah melewati razia Pak AM dan anak buahnya.. (saat itu Pak AM berkata : “Siapa sih yang ga kenal saya..” , dalam hati gw jawab : “Lah gw buktinya ga kenal bapak..” he3x..)

Wah2x.. makin ‘canggih’ aja Polisi Lalu Lintas Indonesia yang sudah menerapkan sistem e-tilang dengan teknologi titip, nombok, ingat-ingat, serta sebut nama.. ‘salut deh’

E dalam E-Tilang bukan singkatan Electronic melainkan : Emangnya enak <==sambil dilafaskan dengan gaya Titi Kamal dalam lagu Jablai.

Wednesday, December 20, 2006

Menjadi Orang yang Tidak Peduli

Itu yang gw coba lakukan beberapa waktu ini di yang kampus baru. Hingga hampir satu semester gw berusaha tidak peduli akan lingkungan sekitar, cukup datang ke kampus, kuliah dan pulang, that’s all, artinya selain kegiatan perkuliahan, gw menutup mata atas apa yang terjadi di sekitar gw. Tapi kenyataannya, hati gw ga bisa menjadi munafik seperti itu. Entah, apa karena jiwa gw yang sok ingin jadi pahlawan, sok pinter, atw memang tidak terbiasa menjadi orang yang tidak peduli. Buktinya sebuah tulisan bernada kritik pedas dan bersifat ‘kaleng’ sudah keluar dari printer untuk salah satu lembaga.

Hari ini surat kaleng tersebut sudah ditempel oleh salah satu temen gw. Hmm.. temen yang baru gw kenal tapi entah kenapa gw bisa begitu percaya ama nih orang, dan dia menjalankan amanah gw itu dengan baik pula... Tadi gw liat tulisan itu udah dibaca oleh pentolan-pentolan lembaga yang gw kritik. Reaksinya? He3x.. ada yang biasa aja, tapi lebih banyak yang berwajah ga senang. Apalagi besok mo ada acara di tempat itu, semoga yang baca surat kaleng itu makin banyak dan akhirnya impian gw (dan impian semua orang) dalam kritik kaleng itu jadi dipenuhi. (Buat Uyunk Thx yah... pesan gw untuk loe, selagi masih muda dan masih awal2, jangan takut untuk jadi diri loe sendiri... )

Huaaaahhh.. kenapa sih gw masih belum bisa berpikiran terbuka untuk menerima hal2 yang sifatnya tidak selalu seideal yang ada di benak gw. Gw cuma ingin menjadi orang yang tidak peduli...tapi ternyata gw ga bisa

Saturday, December 16, 2006

Mengapa Lara Menangis?

Mengapa lara menangis? Karena kakinya sudah tidak sanggup lagi untuk terus berlari Dipacu terus untuk kabur dari jelaga waktu Jelaga hasil pembakaran yang tidak sempurna, atau malah pembakaran yang terlalu sempurna? Sehingga jelaga ini begitu pekat hingga susah dibersihkan

Mengapa lara terus menangis? Karena kulit kakinya perih terbakar aspal Aspal dari jalan penantian yang belum terpetakan Atau malah karena sudah terpetakan? Sehingga lara sudah tahu, kulit kakinya tidak akan mampu bertahan

Mengapa lara masih menangis? Karena keranjang bekalnya perlahan2 mulai kosong Terus semakin kosong ,... hingga tidak ada secuil remah-remah asa di dalamnya Perut lara kini mulai keroncongan meminta jatahnya tapi Sekali lagi diliriknya keranjang bekal.. sudah kosong..

Sepi... Mengapa lara kini berhenti menangis? Karena kini dia terkapar bak gelandangan di kota frustasi Lara sudah pasrah akan asa yang hilang Kakinya pun telah letih, telapaknya penuh luka bakar tak berbalut Sia-sia?

Mengapa Lara tidak menangis lagi? Karena lara sudah naik ke langit... Menuju asa abadi Nafas lara telah lama putus...

Ilmu Pisah Sepatu

+ : Kenapa di masjid ga ada piano?

- : Soalnya masjid bukan gereja, ga ada yang nyanyi, jadi ga ada piano..

+ : Salah, yang bener jawabnya tuh, sandal aja ilang di masjid, apalagi piano....

He3x.. tau tebak2an itu kan? Klise sandal hilang di masjid seolah sudah menjadi momok kekhawatiran jikalau kita ke masjid. Tak heran kalau akhirnya kita lebih memilih bersendal jepit bolong untuk menghadap Allah ke masjid, sedangkan bersepatu mulus lengkap dengan kaos kaki untuk menghadap bos di kantor, atw untuk menghadap dosen di kampus. Ga masalah sih sebenarnya, cuma terkesan kita lebih mengutamakan bos atw dosen ketimbang Allah. Tapi cerita gw di bawah ini semoga bisa menjadi solusi menghindari fenomena ‘berangkat jepit, pulang carvil’

Ilmu Pisah Sepatu, itulah yang pernah diajarkan Ryan Gura Studi, salah satu orang yang berpengaruh dalam hidup gw. Beliau mengajarkan ilmu ini ketika kami berdua sedang berjuang melawan kebosanan menunggu di sebuah percetakan di daerah Cawang Baru. Waktu itu kami berdua sedang mengurus cetakan. Di sela2 menunggu cetakan selesai, kami berniat akan melaksanakan sholat. Berhubung daerah ini termasuk kawasan perumahan Tiong Hoa jadi agak sulit juga mencari masjid. Tapi, Alhamdulillah kami menemukan sebuah masjid yang cukup besar dan jaraknya cukup jauh dari percetakan Saat itu kami masih berjalan kaki (belum ada kendaraan seperti sekarang he3x..). Lokasi masjid ini sebenarnya cukup nyaman tapi lingkungan sekitarnya yang sangat sepi membuat kami merasa kurang aman untuk sekedar meletakkan sepatu. Dasar Ryan, penyakit isengnya kambuh.

“Nih Bud, caranya gini, klo pengen sepatu ga ilang di masjid. Istilah kerennya metode investigasi..” gw yang masih bingung, dengan maksudnya cuma bisa ketawa dan memaklumi ‘penyakit’ iseng Ryan. Udah sering di kantor dia bertindak yang aneh2 kadang ga masuk di akal yang niatnya cuma untuk ngisengin semua anak buahnya termasuk gw.

“Metode apaan sih? Mentang2 dulunya aktivis mahasiswa, ketinggian bahasanya, pake istilah investigasi segala..” ledek gw sambil tetap cengangas-cengenges ngeliat kelakuan atasan gw yang aneh ini.

“Eh liat dulu Bud, dengan ini dijamin sepatu kita ga bakal ilang” Dengan PD-nya, Ryan menenteng kedua sepatunya sambil menuju rak sepatu. Anehnya di situ dia hanya meletakkan sebelah sepatunya saja. Lalu Ryan berjalan, kali ini menuju belakang masjid. Di belakang masjid yang tampak seperti gudang itu Ryan meletakkan sepatunya di balik rongsokan begitu saja.

“Nah, dengan begini, klo ada maling sepatu dia cuma dapet sebelah doank.., klo mo dapet sepasang, dia mesti nyari pasangannya.. yang penting kita jangan lupa letak naronya...”

Cara simpel, sederhana, terkesan aneh bin nyeleneh, tapi ada benernya juga. Huahahaha.. dasar Ryan sableng... Sampai sekarang ‘metode investigasi’ ala Ryan gw terapin klo terpaksa harus sholat di masjid yang dirasa tidak terjamin keamanannya. He3x.. Thx Mas Ryan...

Thursday, December 07, 2006

Video Mesum DPR dan Poligami Aa Gym

Sejak minggu lalu sampe sekarang jika menonton TV beritanya ga jauh2 dari dua hal yang gw sebutkan di atas. Dan yang gw sesalkan mengapa di dalam media seolah terjadi pembelokkan wacana, yang semula fokus ke masalah skandal memalukan negeri ini (yang ketahuan) seorang anggota ‘dewan terhormat’ melakukan kegiatan mesum dengan wanita yang bukan istrinya. Bahkan dalam salah satu pengakuan si wanita, dia sudah pernah mengandung anak hasil hubungannya dengan anggota dewan ‘terhormat’ tersebut dan akhirnya digugurkan. Tapi sekarang wacana yang berkembang malah masalah pemerintah ingin merevisi UU Perkawinan yang salah satu pasal di dalamnya mengatur soal poligami. Isunya, aturan tentang poligami bahkan akan dikenakan kepada seluruh warga negara Indonesia bukan hanya kepada pejabat pemerintah saja. Isu poligami ini berkembang dari pemberitaan poligami yang dilakukan dai kondang Aa Gym. Dalam benak saya, mengapa pemerintah malah mengurusi masalah poligami yang secara hukum agama itu sah (dengan syarat2 tertentu) ketimbang mengurus salah satu pejabatnya yang jelas2 ketahuan berbuat asusila melanggar norma agama dan norma sosial. Pembelokkan ini terjadi apakah karena salah satu media televisi merupakan milik kader partai yang anggotanya ketahuan berbuat mesum? Dan kini media tersebut kini malah gencar memberitakan, (kurang kerjaan) mendialogkan, memperdebatkan masalah isu poligami yang sudah jelas sah di dalam syariah. Dan bodohnya pemerintah seolah ikut dengan kemudi ini, lagi2 apakah karena ada orang-orang partai tersebut di dalam roda eksekutif.

Secara pribadi saya lebih mendukung tindakan poligami (walaupun saya bajingan tapi saya orang yang patuh pada syariat) yang dilakukan Aa Gym dan beliau jujur mengatakannya ketimbang membiarkan ‘anggota dewan terhormat’ yang sembunyi2 kumpul kebo tanpa ikatan pernikahan.

kumpul Kebo No, Poligami Yes

Wednesday, December 06, 2006

Model Berbaju Biru

Kemarin seisi kelas sempet terpesona saat si model dari mayestik datang terlambat dan masuk ke dalam kelas... waaaaahh cantik banget, kali ini dengan tampilan agak beda, dengan serba biru dan tertutup (tidak seperti biasanya yang agak buka2an). Kontan aja seluruh anak cowok di kelas berucap “ Wa alaykum salam!!!” padahal tuh temen gw belum mengucap salam. Huehehehe... nah gitu donk.. pake bajunya rada panjangan dikit dan tertutup kan makin cantik tuh..

Bubaran kuliah si model jadi pusat perhatian, ibarat Film Warkop Gengsi Dong, pulangnya para cowok2 (termasuk gw) udah kayak Slamet, Sanwani ama Paijo yang rebutan mo nganterin pulang si Rita... Cuma bedanya ini pake motor.. dan aaahh sial gw keduluan lagi.. he3x... buseeeeettt inget umur Buds... masih mo ngincer brondong aje...

Monday, December 04, 2006

SMS Hari Ini

Tumben2an hari ini cukup banyak SMS yang masuk ke HP gw. Dan banyak dari temen2 gw yang udah lama ga ada kabarnya... seperti biasa mereka kontak gw klo ada butuhnya aja.. Sebegitukah? (ah gw udah biasa kali digituin..) He3x.. ga semua kok, tapi mudah2an yang smsnya gw tulis di sini ga merasa terlalu diekspose. (mangnya artissss???)

Mulai dari sejak bedug shubuh berkumandang (lho?? Yang bener itu : Bedug bertalu-talu.. nah klo adzan baru berkumandang)

SMS pertama :

SMS kedua :

hingga nyampe kampus, walaupun di kelas gw di basement tetep aja sms bisa masuk (padahal jarang dapet sinyal)

SMS ketiga :

SMS keempat :

Menjelang sore HP gw masih aja terima SMS

SMS kelima :

SMS keenam :

dan terus berlanjut hingga malam :

SMS ketujuh

SMS kedelapan :

SMS kesembilan :

Sampe akhirnya gw zzzz tuh hape masih aja bunyi.... Buat yang kemarin sms gw dan belum sempet gw bales, maaf yah, mungkin gwnya udah ketiduran, trus klo ada yang nanya jawaban gw belum memuaskan maaf juga soalnya ribet nerangin hal2 teknis pake sms gitu, lalu buat yang lagi dapet ujian dari Allah semoga kamu tabah yah...

Maaf dan Terima Kasih

Sudah beberapa bulan ini gw merasa kesel aja klo ngeliat ‘istri tercinta’. Yah, melihat kondisi bodynya yang baret dan pecah di beberapa bagian membuat rasanya tidak perfect lagi jikalau berjalan-jalan (kebetulan gw orang yang perfeksionis) dan hal ini kadang membuat gw stress, mo ngapa2in jadi males (tuh sebegitu sayangnya gw sama ‘istri’ gw). Termasuk pagi ini, ketika melihat spionnya sebelah pecah, buntut dan fairing yang rengat, dan baret2 yang kian hari rasanya makin bertambah aja, rasanya bikin gw males kuliah. Tapi sudahlah, hayo deh tetep berangkat kuliah... walaupun hati gondok berat.

Sebelum berangkat ke kampus, sempet ganti oli (akhirnya.., udah 3 bulan belum diganti) dulu dan melengganglah gw ke kampus di Pasar Minggu. Ketika pulang sempet kaget melihat kondisi jalanan yang macetnya kayak ‘setan’ dan alamaaak banjir pula. Ga tanggung-tanggung sedengkul lebih. Otomatis kendaraan2 pada jalan pelan. Klo jenis2 sedan, ga berani lewat dan lebih milih muter, apalagi bebek n matic, tapi ada juga yang nekat walaupun akhirnya mati di tengah banjiran dan bikin tambah macet karena harus di dorong. Bahkan ga jarang ada motor model sport (ga enak gw sebutin mereknya) yang ikutan mati (lho???katanya motor mahal). Gw awalnya pesimis, tapi apa mo dikata, lewatin aja. Setahu gw, posisi karbu dan busi di motor gw cukup tinggi dan moncong knalpot udah ngarah ke atas (makanya klo pilih knalpot racing yang fungsional, jangan nguber suara doank). Dan.. wah2x.. rasa benci gw ama ‘istri’ berubah jadi rasa bersyukur dan bangga. Tuh banjiran enak aja dilibas ama ‘istri’ gw tercinta. Mesin ga mati, dan ga ada tuh yang namanya tarikan ilang, ngempos, ndut-ndutan... lancar2 aja... wah2x... he3x.. siapa bilang barang murah ga bisa ngalahin barang mahal. Buktinya motor gw nih...

Gw jadi merasa bersalah n berdosa ama nih motor. Buat ‘istriku’ tercinta, maafin gw yah, kemarin2 gw campakkan loe. Hari ini loe udah bisa nganter gw sampe rumah. Gw bangga sama loe, nanti klo gw ada rezeki, gw janji bakalan gw bikin tampang loe makin keren lagi. Hari ini aku ingin mengucapkan maaf dan terima kasih...

Sunday, December 03, 2006

Ambil Keputusan Itu Beg!

Klo malem sebelumnya gw macur ama temen gw si Angga, nah malem minggunya, giliran gw dimacurin ama si Beggy. Alasan mo bikin portfolio ternyata cuma pancingan doank biar gw dateng ke rumahnya (ngaku aja loe Beg..he3x..) . Baru kali ini ngeliat tuh bocah depresi kayak gini. Kocak abis, belum lagi pilihan kata2nya yang unik ketika curhat karena nih bocah langsung belajar dari Jus Badudu dalam masalah diksi (pilhan kata) dan rajin nonton Binar di TVRI (ha3x.. ngaraaang aja.. abis kata2 loe najis bgt Beg). Hmm.. ternyata nasibnya lebih malang daripada gw... Yo wiz Beg, buru-buru ambil keputusan, inget umur lho... tapi keputusan yang dari dalam hati loe, jangan ngikutin saran temen2 loe (termasuk gw.. he3x...). Keputusan yang mengorbankan hati tapi lebih baik ketimbang menyesal di kemudian hari. Oke deh Beg.. moga2x.. loe bisa menemukan ‘Malaikat’ bukan ‘Freddie Kruegger’ <==dua2nya istilah loe tuh... ketimbang kayak sekarang, nasib loe jauh beda dengan kata2 Bang Johny Iskandar : “Aku bukan pengemis cintaaaaaa”<== pada kata cinta secara mendadak melengking naik 2 oktaf... atw klo kata Ada Band cuma jadi ‘Manusia Bodoh’...

Ayo Beg.. ambil keputusan itu

Yaah beginilah nasib jomblo2 polos kayak kita yang sedang belajar mengenal dunia yang kejam.. biarlah ‘mereka’ tidak tahu, dengan kepolosan kita sebenarnya ‘mereka’ aman bersama kita...

Moga2x.. loe ga merasa terlalu diekspos ya Beg.... (emangnya artis kali??)

Saturday, December 02, 2006

Capeee Deh

Satu masalah belum kelar.. pagi ini udah ada masalah lagi? apakah itu? haaahhh.. males klo diomongin... intinya cuma ketidakmampuan berpikir terbuka dan curigation. Kenapa? Takut ada fitnah? klo urusan difitnah sih gw udah kebal, udah dari dulu sering bgt ngalamin (mungkin ini yang bikin gw kecewa)... btw klo merasa terlalu diekspos, baca yang komplit donk, jangan cuma setengah2x (baca yang dulu2 juga jangan yang baru2 aja)... klo minjem kata2 ustadz.. "Antum mesti syamil wa takamil biar jadi insan yang kafaah..."

Sesuai kata2 ABG jaman sekarang gw cuma bisa bilang : Capeee Deh....

Macur 3 Ronde

Sepengetahuan gw cewek ada masa sensitif, jadi klo lagi gitu mendingan jangan diajak ngobrol dulu apalagi untuk hal2 yang bersifat emosional. Makanya semalem gw milih hang out aja ama temen gw untuk sekedar menjernihkan pikiran. Temen hang out gw kali ini bisa dibilang best friend dari semenjak SMA. Ibarat kata udah ga ada rahasia lagi antara gw ama dia, sering jalan bareng, makan bareng sampe tidur bareng (lho?? Beneran kok, tapi jangan negatif thinking dulu donks, maksudnya sering kita nginep bareng2 ke suatu tempat, lho jadi makin negatif terdengarnya??? Whatever lah.. yang pasti bukan ‘nginep’ pake tanda kutip). Walaupun setahun yang lalu hubungan gw ama nih orang rada slag dan sempet lost communication gara2 masalah perbedaan prinsip. Sebenernya ga direncanain juga sih mo hang out ama nih orang. Kebetulan ada titipan dari seseorang yang dititipkan ke temen gw itu untuk diberikan ke gw, nah sekalian aja deh ketemuan sekalian macur (malam curhat maksudnya) Tempatnya pun ga jauh2... cukup daerah Kalimalang tercinta, tempatnya lumayan cozy (<==halah emang apa sih artinya? Sok tau), dan yang terpenting cocok untuk kantong mahasiswa kayak gw. Tempat ini dulunya suka dipake ngumpul panitia reuni untuk ngumpul rapat dan sampe sekarang anak2 yang dulu panitia reuni masih sering make nih tempat buat sekedar kongkow2x, termasuk gw. Makanya gw ditanyain ama pelayannya :

“Kok sendirian aja Mas, ga sama Mbak peeep (sensor)? Biasanya kan bareng mulu.., atau emang janjian ketemuan di sini?”

“He3x.. mau tau aja si mbak.. ga kok lagi janjian ama temen..., ya udah aku pesen Capucino dulu, ntar klo temen aku dateng, aku pesen yang laen lagi...”

Wahh rese juga nih temen gw, Capucino udah mo abis gini belum dateng juga... mana nih capucino rasanya rada aneh lagi.. (lagian lidah kampung, sok tau pesen capucino, biasanya kan bandrek atw bajigur bahkan kadang teh poci dari Slawi... :-P). Ga lamaan tuh bocah dateng dengan senyum ga berdosa dan, langsung aja gw bilang.. pesen dah brur.. gw yang bayar....

Langsung aja tuh malem udah kayak dua cowok stress becanda2 ga tau diri.. mulai dari mengenang masa2 jahiliyah dulu di SMA (he3x..) sampe cerita2 ngalor ngidul ga jelas. klo di liat orang mungkin sangkain kita pasangan homo kali (he3x..). Nekat juga nih temen gw, profesinya sebagai guru cukup dipertaruhkan seandainya ada anak didiknya yang ngeliat, gurunya sedang hang out gini (he3x..., eh tapi kita tetep sopan kok). Sempet ketemu Irvan, abangnya Beggy yang kerja di RCTI jadi video editor (wiss keren), rupanya tuh Ustadz (temen2nya pada manggil Irvan gitu, tapi lebih sering dipanggil Unge.. singkatan Ustadz Sa... hush.. ga sopan) lagi indehoy ama ceweknya (tumben awet ama yang ini Van, biasanya tiap gw ketemu loe udah ganti lagi.. he3x..) .

Ga tanggung2, kondisi gw yang emang lagi stress bikin daftar menu beredar sampe 3 ronde di meja gw. Jadinya kasian juga pelayannya karena harus bolak-balik (mungkin pikirnya.. Ini si Mas, pesennya sekalian ngapa..). Tiga ronde dan habis semua.. (buseeett ini laper, stress atw bahkan lagi kesurupan?). Yah biarlah.. yang penting bisa melupakan kegalauan gw malem ini.

Buat Angga, thx yah udah nemenin gw macur.. 3 ronde pula he3x.. ini gw pasang foto2 jadul kita dulu, klo kata Sheila On 7, ketika kita masih mengagungkan kesombongan masa muda yang indah halaaahh.. Keterangan foto :

  1. 1. Abis mentas.. foto dulu, besoknya pengumuman UMPTN, Angga lulus, Buds gagal huehehe...(2001)

2. Buds surfing di tengah sawah... Gunung Bunder, Bogor (2004)

3. Angga, guru paporit (pake P) di NF huehehehe... (2005)

4. Buds n Angga foto di Gunung Bunder (abis jalan pagi... belum mandi tuh. :-P) (2004)

Friday, December 01, 2006

Kita sedang Ngapain Sih?

Kira2 itu pertanyaan yang ada di benak gw akhir2 ini. Seperti yang pernah gw ceritain beberapa waktu lalu, gw sempet deket dengan seseorang tapi ternyata ujung2nya welcome to the club..., jadi bisa dibilang kedekatan gw sekarang dengan orang ini sekarang sebatas teman (dan mungkin memang lebih enak jadi teman ketimbang lebih dari itu). Tapi ada beberapa hal yang kadang bikin gw bingung... contohnya hari ini, gw ga sms dia, (dan emang lagi ga ada pulsa), tau2 dia sms yang isinya rada gimana gitu... yang secara garis besarnya mempertanyakan kenapa gw menjauh dari dia. Dan bukan itu aja, pernah seharian smsnya ga gw bales (emang lagi sibuk n ga ngeh) trus muncul sms yang menunjukkan dia ‘marah’ dan ‘kesel’ karena smsnya ga gw bales.. Hmm.. gw sebenernya pengen bilang ke dia : “Kita sedang ngapain sih?” kenapa sikap dia ke gw, seolah kayak gw punya komitmen ke dia... yah ketika dulu gw meminta adanya komitmen (atw minimal status) jawabannya tidak, tapi kenapa sekarang jadi begini yah??? haduh2x... wanita memang makhluk yang paling kompleks apalagi hatinya... dan satu hal gw ga mau menyakiti hati wanita, karena itu gw belum bisa mempertanyakan pertanyaan yang menjadi judul tulisan gw di atas. Gw ga mo dianggep mempermainkan perasaan wanita.. (deeuu gw punya kaka cewek kali, mana brani gw main2in hati cewek, takut kualat). Tapi jujur, gw malah bingung dengan semua ini, sebenernya kita sedang ngapain sih??? Atw ini yang dibilang Rensky sebagai HTS-an? Halaaahhh....kayaknya emang butuh konsultasi ama ni orang...

(Hati wanita itu ibarat agar2, sekali dia rusak, maka sulit untuk memperbaikinya seperti semula)

jika bisa ingin kujawab sendiri pertanyaan tersebut dengan lagu Dewa : Tidak sedang Bercinta Lagi