Budzaemon Uncensored!: January 2008

all about budzaemon & uncensored....

Wednesday, January 30, 2008

Lagi Kumat

Kebetulan kamera digital kaka gw ga dibawa, lagipula gw dari kemaren pengen pinjem baru sekarang kesampaian, ya udah mumpung ada gw pake foto2 gila aja. Maklum lagi kumat!!! ceritanya COSPLAY* ala Counter Teroris, cuma modal pake air spring gun MP5, rompi motor, sarung tangan motor, elbow protector buat motor, masker, helm retro (Sebenernya ga nyambung, cuma berhubung ga ada helm CT, dinyambung2nin aja lah)
Lagi ngendep2 mo nembak teroris
(teroris : kucing kampung di depan rumah gw yang suka nyolong makanan)
sebenernya fotonya masih banyak, cuma ini aja deh yang dipasang.. thx buat adek gw yang mo ikutan gila (ngikutin polah kaka2nya) jadi kameramen
*COSPLAY : Costume Play

Si Motor Tua

Awalnya nih motor tampangnya khas banget motor kantor instansi, kumel, penampilan pas2an (standar abis maksudnya), pemakainya jorok (ga pernah dirawat, mungkin dia pikir motor kantor ini buat apa disayang2) hingga akhirnya ditebus bokap dengan harga yang lumayan murah. Tampang yang mirip motor pak pos coba gw hilangkan dengan membangkitkan ruh jadul di motor ini. Yah ini motor adalah sport nanggung,klo mo di bikin sport sejati mesti keluar duit banyak, enaknya dibikin ke jaman sebelum motor ini keluar yaitu mundur sedikit ke 70-80an. Gaya apa yah? Sempat terpikir untuk gw bikin ala cafe racer, kebetulan di rumah ada stang jepit nganggur, helm bekas (buat bikin buntut tawon ala cafe racer), tapi gw pikir2 klo nih motor jadi cafe racer sama aja penyakit punggung gw klo naek motor ga bakal ilang. Gaya berikutnya yang sempet kepikir gaya scrambler, tapi perlu dana cukup gede buat jangkungin kaki2, tekuk knalpot, ribet, motor jelek aja sayang klo ngabisin duit banyak2. Gw pengen yang bisa dipake santai. berarti ganti gaya klasik aja lah, ngandelin variasi bolt on aja n bisa dikerjain sendiri (ga perlu ke bengkel) paling mendekati gw ubah jadi agak Honda CB. jadilah kayak gini Lumayan lah buat harian pengganti sementara si Abang, enak punggung ga capek, ekonomis (karena cukup pake premium aja 10rb bisa hampir seminggu), ga takut nerabas jalan ancur (klo pake si abang mah sayang atuh he3x.. pake ini mah libas aja..) Akhirnya gw beri nama dia Mbah Darmo Singodimedjo (in english : Grand Pa Darmo Lion on the table, huahaha maksa)Bagi pembaca silahkan berkenalan dengan Mbah Darmo yah

Mengingat Dua Sisi (In Memoriam Pak Harto)

"Bud, liat TV ga? gw pengen ke cendana dulu yah.. Panji membutuhkan gw"

Itu sms yang membangunkan gw di minggu siang (udah menjelang sore sih), yah minggu kemaren bukannya nyoblos (PILKADA) abis nyuci motor gw malah tidur dan kebangun gara2 sms dari temen gw yang emang selama ini sinting ngaku2 sebagai pacar, selingkuhan bahkan simpenan beberapa selebritis dan pejabat (woy sadar mbak!! he3x..). Keluar dari kamar gw liat nyokap gw lagi nonton TV dengan mata yang rada berkaca2, eh aya naon atuh?ono opo gerangan?

"Pak Harto meninggal..."

Itu kata nyokap gw, dan akhirnya bikin mata gw yang setengah melek jadi full melek. Kejadian selanjutnya bisa ditebak, gw mantengin tv hingga 'enek' karena siaran TV makin ga variatif, semuanya nyiarin berita itu (cuma O-Channel aja yang malah nayangin The Box klo ga salah pas gw liat, he3x, ga sensitif ya?tapi ga pa2lah, lumayan buat refreshing). Tingkat variasi siaran cuma berada pada teknis kemasan, ada yang mewawancarai tokoh, ada yang siaran langsung dari Cendana, ada yang nayangin profil Pak Harto plus backsound lagu gugur bunga.

Seolah rakyat Indonesia selama dua hari kemarin seperti disadarkan atas jasa2 Pak Harto, sebagai pemimpin yang baik, sehingga (ini yang gw khawatirkan) seperti timbul semacam kerinduan kembali ke masa lalu (klo istilah kerennya nostalgia) yang konon terasa serba mudah, misalkan harga sembako yang murah, minyak tanah tidak perlu antri, dolar masih kisaran 2000, ga ada ribut2 pilkada, pembangunan berjalan mulus dan sebagainya. Singkat kata, kata mereka jaman dulu itu sejahtera-lah. Termasuk temen baik gw si Beggy yang beberapa hari yang lalu (sebelum Pak HArto meninggal) ketika gw nginep di rumahnya sempet berkata-kata (sori Beg, gw lupa detailnya, tapi klo ga salah kata2 loe bunyinya kayak gini) :

"Coba liat sekarang, makin ga jelas gini, mendingan jaman Suharto aja rakyat ga susah, terutama dari sisi ekonomi"

Hmm.. memang sih, secara ekonomi mungkin kehidupan kita lebih baik ketika era Suharto berkuasa, saat itu gw masih kecil dan gw pun merasakan hal demikian, ga ada tuh antrian minyak tanah, sembako terjangkau, bayaran sekolah murah, pembangunan dimana2 (termasuk jalan2 aspal dan tol yang kita nikmati sekarang, sebagian besar adalah pembangunan era Suharto). Tapi kita juga mesti obyektif dalam menilai sesuatu terutama hal yang telah lewat. Bisa dikatakan gw saat itu termasuk orang yang merasakan hal2 yang enak di era Suharto (karena gw masih kecil dan gw belum terlalu mengerti), tapi bagaimana bagi orang2 yang sudah mengerti pada saat itu, bagaimana dengan anak2 di Aceh yang menjadi korban DOM, bagaimana bagi ustadz dan kyai yang setiap khutbah harus melalui 'sensor' karena takut dianggap ekstrimis, bagaimana dengan koran2 nasional yang harus menunggu 'budaya telepon' dari departemen penerangan dalam menentukan headlinenya, bagaimana dengan para aktivis mahasiswa di kampus yang kuliah di ikuti intel dan sewaktu2 bisa dituduh sebagai komunis, dsb kayaknya kita juga harus melihat kebelakang dengan sisi itu juga, yaitu sisi yang kelam.

Gw jadi pengen ngomong ke temn gw si Beggy :

"Beg, tiap jaman ada plus-minusnya, seenak2nya dulu, mungkin loe ga bakal bisa ngejalanin bisnis The Hystoria-loe, bisa2 loe dituduh makar, komunis dsb, dan seenggakenak-enggakenaknya sekarang (susah yah bahasanya) kita bisa bebas berbicara, kuliah ga perlu takut ada intel di kelas, kita bebas menulis berkata apa aja termasuk di blog tanpa takut dibredel, dsb"

Maksud gw menulis ini bukan berarti gw anti suharto atw pro suharto, tapi gw cuma ingin mengajak pembaca untuk bisa berpikir jernih, obyektif dan mengingat dua sisi dari sebuah rezim yang pernah berkuasa agar kita tidak terjebak pada rasa penyesalan dan rindu pada keindahan semu. Suharto adalah orang yang baik, jasa2nya banyak bagi negeri ini, namun perlu diingat, pembangunan kesejahteraan yang kita rasakan ternyata juga menyisakan tangis dan nyawa bagi sebagian besar rakyat Indonesia juga akibat sistem tirani tersembunyi.

Mahatir Muhammad pernah berkata :

Lebih baik sejahtera tapi membungkam demokrasi, itu menurut Mahatir, lalu apakah kita mau seperti itu? kembali ke era penuh kediktatoran demi sebuah kesejahteraan semu? bagi gw pribadi, lebih baik perut gw lapar tapi gw bisa bebas berbicara...(termasuk bebas jadi Golput ketika PILKADA kemaren, karena gw memutuskan untuk ga nyoblos)

Friday, January 25, 2008

PILKADA?

"Mas, ini kartu buat nyoblos tanggal 27 besok!"

"Hah, mang kita nyoblos ya Pak?"

"Iye.."

"Di mana nyoblosnya?"

"TUH di lapangan, kayak biasa.."

"Milih apaan si Pak?"

"Walikota klo ga salah"

itu percakapan gw di depan pagar, ketika Bang Sanmani, ajudan tercinta RT gw ngasih kartu untuk Pilkada minggu besok. Waks? Pilkada? aneh2 aja he3x.. selama ini gw cuma liat di TV akhirnya nyampe juga ni hajatan di daerah gw. Selidik punya selidik, pantesan kemaren bokap gw ditanya2in tentang gw sama salah satu pengurus partai di daerah rumah gw trus bokap gw pake dapet kalender berlogo lagi. Yah, dulu gw sempetan ikut suatu partai (hmm.. sebutlah suatu barisan) ternyata mo ada hajatan ini toh. He3x...Teringat juga beberapa hari yang lalu ketika tahun baru, teman2 gw di mobil sibuk membicarakan ini juga.

Besok2nya setelah percakapan gw tentang PILKADA itu di depan pagar, gw mulai melihat di sekitar daerah komplek rumah gw, banyak pamflet hingga spanduk, diantaranya ada logo yang gw masih ingat benar dulu sering gw usung. Sempet tertawa kecil juga melihat slogan2 kreatif dengan janji2 manis, padahal dulu gw juga sempat terlibat dalam pembuatan slogan2 itu. Moga2 dengan adanya pilkada ini besok2 gw ga melihat lagi antrian di depan pangkalan minyak tanah di depan komplek gw, ga melihat lagi pedagang-pedagang kecil di Pondok Gede digusur kayak binatang, anak2 usia sekolah dan bencong2 pada ngamen di perempatan Mal Metropolitan, penggusuran pemukiman warga kampung sedikit demi sedikit demi pembangunan real estat dan masjid terbesar di Bekasi di belakang komplek gw, jalan2 yang becek dan berlubang segede2 gaban yang membahayakan pengendara motor...

Terlepas siapapun dan apapun logo yang gw coblos nanti...(atau justru lebih baik tidak mencoblos?)

Tuesday, January 15, 2008

NGORBIT*

(PERHATIAN BAGI PEMBACA YANG SEDANG MAKAN ATAU SANGAT MENJUNJUNG TINGGI ETIKA SEBAIKNYA TIDAK MEMBACA POSTINGAN INI. DEMIKIAN SUDAH SAYA PERINGATKAN. MOHON MAAF APABILA TERDAPAT KETIDAKNYAMANAN DALAM MEMBACA POSTINGAN INI)

Sabtu siang, sebuah waktu yang menyenangkan bagi seorang anak muda di pinggiran Jakarta yang memang sehari-harinya dipenuhi kegiatan menyita waktu (halah). Dengan sok bergaya ala konglomerat yang menikmati hari tua dengan berkutat pada hobi di hari sabtu, pemuda ini pun tampak menikmati kegiatannya mengoprek2 motor tuanya. Berbeda jikalau konglomerat semacem Bob Sadino, Soebronto Laras dsb yang diutak-atik tentunya motor tua berkelas dengan cc besar. Si anak muda ini hanya mengutak-ngatik motor tua 100cc hasil tebusan dari kantor sang ayah yang dibeli hanya dengan seharga 1 juta rupiah. Yang tampak serupa dengan para konglomerat hanyalah gayanya yang mengenakan celana pendek, belum mandi, kaos oblong, seolah benar2 manusia yang menikmati hidup (padahal tidak!).

Mungkin karena belum mandi sehingga di dalam tubuh pemuda ini masih banyak janji hajat yang belum ditunaikan pada hari itu, namun tak mengapa, hanya berdampak sedikit rasa mulas2 ringan di perut. Setelah asik mengelap2 motor tuanya, ia menemukan seuatu yang ganjil di motornya yang menyebabkan hatinya tergelitik untuk memperbaikinya. Bermodalkan kunci pas, maka dengan tangan kurusnya si pemuda mencoba membongkar suatu baut..

Uppss.. ternyata dasar yang namanya motor tua, sambungan baut ini sudah sangat kencang terikat, sehingga tenaga yang dipakai untuk memutar yang semula dirasa cukup tidak mampu memutar baut sedikit pun. Akhirnya dengan ancang2 tarik napas, si pemuda mencoba mengumpulkan tenaga untuk mencoba kedua kalinya mendorong kunci pas guna memutar baut. Kemudian dengan sekuat tenaga pemuda itu pun memusatkan tenaga dan...

Tiba2 terasa hangat dan basah di celana, rupanya tenaga yang dipusatkan tadi tidak mampu tersalurkan dengan baik ke lengan kurus pemuda tersebut, melainkan tersalurkan dengan sukses ke daerah abdomen yang diteruskan menuju (silahkan lanjutkan sendiri...). Rupanya salah transfer tenaga ini juga dampak dari tidak diindahkannya peringatan2 tunai hajat pagi. Maka si pemuda akhirnya dengan tidak mempedulikan kondisi motor yang berantakan dan kunci2 pas berserakan berlari menuju toilet untuk menyelesaikan hajat yang sedari tadi sempat ditahan dan akhirnya 'berdemo' unjuk rasa (yaitu rasa basah, hangat dan bau di celana)

Gagallah aksi pemuda ini untuk menikmati gaya hidup konglomerat di hari sabtu.

*keterangan = Ngorbit : Ngebongkar baut sampe cepirit

Sunday, January 06, 2008

Rocky Balboa

Rambo..Rambo, Rambo jago tembak.. Rocky..Rocky, Rocky jago tinju..

Masih inget nyanyian permainan anak2 di atas? he3x.. klo mungkin pembaca adalah generasi 80an pasti tau semua nyanyian itu hingga kelanjutannya sampe abis

Rocky Balboa adalah 'lanjutan' kisah petinju legendaris Rocky Balboa di masa tuanya. Lewat sebuah acara pertandingan tinju virtual di televisi yang membandingkan Rocky sebagai juara di masa lalu dengan Mason Dixon juara di masa sekarang, membuat Rocky semakin berambisi untuk 'membuktikan sesuatu' kepada anaknya selepas kematian istrinya Adrianna. Selain itu Mason Dixon sebagai juara masa kini juga seolah tidak rela dirinya selalu dibanding2kan dengan juara masa lalu oleh masyarakat dan pengamat olahraga.

Bagaimana kelanjutan cerita Rocky 'The Italian Stallion' Balboa ini? bagi penonton yang pernah mengalami masa 'kejayaan' Rocky tentunya film ini sangat berasa atmosfir 'legend'nya. Mulai dari tokoh2nya hingga landmark di film Rocky yang terkenal hingga sekarang yaitu 'Tangga Rocky' di Philadelpia benar2 memberi nuansa kembali ke era jaya Rocky (walaupun tokoh ini adalah fiksi). Ada sebuah kata2 bagus yang diucapkan Rocky kepada anaknya yang merasa bimbang karena selalu dibayang2i oleh nama besar sang ayah (dan cukup menginspirasi gw dalam filosofi hidup), kira2 terjemahannya seperti ini :

"Kuat dan hebat itu bukan karena banyaknya pukulan yang kita lepaskan kepada lawan, tetapi adalah banyaknya pukulan yang kita terima dari lawan dan kita mampu bertahan hingga pertandingan berakhir"

Yah, hebatnya seorang manusia bukan karena kesuksesan yang didapatkannya tetapi adalah bagaimana dia mampu bertahan dan terus bertahan dari berbagai macam kegagalan yang menimpanya.. behh top bgt dan om Sly kata2nya

The Pursuit of Happyness

Gw tau film ini setelah liat iklan trailernya di bioskop. Yang bikin gw tertarik karena ini kayaknya tipe drama2 sedih ala Amerika yang kuat di cerita, apalagi yang maen Will Smith, so ketika gw liat nih film ada di deretan rak rental langsung gw embat aja masuk ke keranjang.

Chris Gardner (diperankan oleh Will Smith) adalah salesman sebuah scanner tulang. Selepas lulus sekolah Chris memutuskan untuk membobok tabungannya demi memasarkan produk tersebut. Namun rencana tak selalu berjalan mulus, di tengah-tengah pernikahannya akhirnya sang istri memilih meninggalkan Chris beserta anak laki2nya Christoper karena sudah tidak tahan dengan beban keuangan yang semakin menghimpit. Bersama sang anak, Chris berusaha mati2an untuk bertahan hidup dengan magang di sebuah perusahaan pialang sembari terus memasarkan scanner tulang. Petaka demi petaka terus mendatanginya hingga suatu saat dia dan anaknya harus rela tidur bermalam di sebuah toilet stasiun. Bagaimana kelanjutan kisah yang diinspirasi dari kisah nyata ini? Lalu apakah makna 'kebahagiaan' yang selama ini dikejar oleh Chris.. tonton deh.. dijamin keluar tuh air mata dan bikin kita termotivasi untuk kuat menghadapi hidup...

Initial D

Awalnya gw tau film ini dari serial kartun di Indosiar hari minggu jam 11. Ga nyangka aja ketika sampe rental ternyata ada versi 'orangnya' walaupun yang maen bintang2 hongkong, macem Jay Chou dan Edison Cheng

Takumi (diperankan oleh Jay Chou) adalah pelajar SMA yang setiap dini hari ditugaskan ayahnya untuk mengantar tahu ke Gunung Akina dengan mobil tua milik ayahnya, Toyota Trueno AE86. Tanpa sengaja suatu malam Takumi berhasil mengalahkan anggota balap Nightkidz yang menggunakan mobil moderen level balap GTR. Berita tentang AE86 kuno yang mampu mengalahkan GTR pun tersebar di kalangan pembalap jalanan. Takumi pun menjadi terkenal dan banyak yang menantangnya untuk balap. Di sela2 kebimbangan Takumi untuk meladeni tantangan tersebut ternyata ayah Takumi memiliki suatu rahasia masa lalu yang tidak pernah diketahui orang lain. Sementara itu TAkumi juga dibingungkan oleh hubungannya dengan kekasihnya Natsuki yang misterius jika ditanya tentang keluarganya. BAgaimana kelanjutannya? (halah) apa rahasia terbesar yang disimpan oleh Ayah Takumi? Siapa dewa balap Gunung Akina yang sebenarnya? Mampukah Takumi mengalahkan mobil2 balap moderen dengan mobil tuanya?

Jujur aja nih film tipe film yang ga ngebosenin, bayangin selama 1 mainggu gw nyewa, hampir tiap hari gw setel nih film, karena memang meurut gw film ini lengkap walaupun mungkin kita bukan penggemar serial kartunnya tapi dari film ini cukup merangkum cerita dari awal hingga akhir, dramanya ada, actionnya dapet, komedinya juga berasa (apalagi komedi yang disuguhkan ala komik jepang gitu deh)...moga2 aja ada sequelnya. Nonton deh nih film dijamin terharu, ketawa, dan kagum dengan grafis animasi ketika balapan (grafisnya mengingatkan gw pada film God Of Speed)

Tahun Baru?

Buaaahhh..ga berasa udah ganti tahun, artinya umur juga semakin tua, klo ngeliat TV sebelum tahun baru kemarin acaranya didominasi oleh tiga hal. Satu, kaleidoskop (kilas balik) entah itu politik, sosial, sampe dunia gosip pun berkaleidoskop. Dua, liputan artis2 yang rame2 bikin resolusi (halah, bahasanya ketinggian kali ya, sebut aja sebagai tekad, harapan, sok pake istilah resolusi, mangnya PBB) dan rencana tahun baruan. Tiga, paranormal laris di TV berlomba2 memaparkan prediksi di tahun depan.. Trus gw ngapain? he3x...Satu, kaleidoskop? hmmm biasanya tiap akhir tahun di blog gw ada kilas balik tapi entah kenapa di tahun ini gw males aja bikinnya, karena apa? kayaknya tahun ini biasa2 aja deh buat gw, lagipula emang menjelang akhir tahun kemarin juga jarang OL. Kedua, resolusi? hmm.. kayaknya semua orang sama kali yah, ingin di tahun berikutnya berbuat lebih baik lagi dari tahun sebelumnya..trus rencana taun baruan? sebagai makhluk pecinta rumah, ga ada yang lebih nikmat daripada tahun baruan di rumah, lagipula ujan juga ga brenti2, itung2 belajar ikut prihatin sama saudara2 kita yang pada kebanjiran, walaupun keesokkan sorenya gw akhirnya jalan ma temen gw tapi itu pun cuma mampir doank ke salah satu rumah sobat lama. Ketiga, ramalan?hahaha no comment deh, walaupun si Beggy bilang gw ini muridnya Mama Loreng (ingat bukan mama Laurent). Oh iya, kemarin gw baru aja nyewa film cukup banyak dari rental (karena acara TV busuk semua) dan ga ada salahnya kali ya klo gw coba resensi dikit tuh film, kali2 aja bisa buat rekomendasi pembaca semua klo ke rental film bingung pilih film apa. baca aja yah di atas tuh