Budzaemon Uncensored!: October 2006

all about budzaemon & uncensored....

Tuesday, October 31, 2006

Tulus

Ada guyon yang sempat gw lontarkan ke teman2 gw soal tulus. Yaitu setiap ada temen gw yang perhatian (entah sungguhan atw emang caper....deeuuu capek deh) kepada lawan jenis, maka objek yang diperhatikan oleh temen gw itu biasanya gw becandain gini (tentunya di depan temen gw juga, ga ngomong di belakang):

“Ati2 Win (misal yang dicaperin namanya Wina), si Andore (misal temen gw namanya Andore) perhatian gitu ga tulus tuh, umur udah segini ga ada lagi yang tulus.. he3x...”

Reaksi selanjutnya biasanya adalah tawa dari keduanya. Klo temen gw yang bocor biasanya menanggapi dengan guyon juga

“Ah Bud, tau aja lho, gw ada monya, Ga papa kan Win, Gw perhatian ama loe?”

ada juga temen gw yang lebih jago dengan membalikkan keadaan

“Mang napa Bud? Loe cemburu yah, gw perhatian ama si Wina? ha3x..”

tapi ada juga yang malu2 menanggapinya dengan penyangkalan (klo ada penyangkalan berarti biasanya bener huehehe)

“Apaan sih Budi.. biasa aja kali..” (deuu...yang bener?He3x..)

Dan hari ini gw seperti diuji dengan guyonan gw sendiri. Ketika ada seseorang yang meminta tolong. Tuluskah gw? Haduh... klo mo jujur pada hati (harus jujur donk.. blog ini kan sarana gw untuk belajar jujur dan menghindari kemunafikan) memang ada sedikit perasaan berharap, tapi kecil.. kecil sekali...apalagi orang ini adalah salah satu orang yang spesial dalam hidup gw.. yah, seseorang yang cukup banyak membawa perubahan dalam diri gw (udah2x.. bajingan kok mengharapkan bidadari syurga.. inget Tuhan Maha Adil, huehehe)

Ha3x.. jadi tulus ga Bud nih nolonginnya?

“Ati2 lho mbak, si Budi udah ga tulus tuh...” (Ha3x.. becanda, tenang aja mbak, tulus kok, dari hati yang paling dalam bahkan.. klo ga percaya belahlah dadaku...deeuuu.. sebegitunya, btw gombal tahun 80-an tuh)

Ya Ampun

Asril, seorang anggota Legium Veteran Republik Indonesia (LVRI) harus rela berjualan kerupuk karak di Pelabuhan Merak, Banten. Dengan seragam legium lengkap dengan bintang, pisau komando dan topi oranye veteran, kakek berusia lebih dari 70 tahun ini berpanas2an menjajakan dagangannya kepada para pemudik di Pelabuhan Merak. Kek Asril terpaksa melakukan ini untuk menyambung niatnya pulang ke Medan. Dia kehabisan ongkos di Pelabuhan Merak. Kerupuk karak yang dijajakannya pun hanya menyisakan keuntungan 500 – 2000 rupiah sehari. Penghasilan itu juga harus dibagi dengan biaya makan sehari2 di pelabuhan Merak.

Itulah sepenggal kisah yang gw lihat di salah satu program berita siang di televisi. Dalam hati gw cuma bisa berkata ya ampun.. seorang veteran yang pernah berjuang di Tasikmalaya itu masih harus bersusahpayah mengumpulkan uang karena kehabisan ongkos mudik di hari tuanya. Sebenenya melihat berita ini gw pengen nangis (apalagi hati lagi melow gini, dan gw inget kakek gw dulu) tapi ada adek gw yang ikut nonton berita ini, tengsin donk (jadi laki2 itu pantang menangis). Akhirnya gw cuma bisa meyalurkan emosi gw lewat tulisan. Memang, sudah menjadi rahasia umum jikalau nasib veteran di Indonesia tidak pernah mendapat perhatian khusus dari pemerintah (apa sih yang menjadi perhatian pemerintah selain gontok2an politik?untuk rakyat?nothing, klo kata Slank cuma janji2. Menyesal saya ikut mencoblos pada 2004 kemarin). Hmm.. di luar sana masih banyak Kek Asril – Kek Asril lainnya yang akhirnya memutuskan untuk hidup mandiri dan tidak pernah memelas meminta imbalan jasa kepada siapapun atas perjuangan mereka yang memerdekakan negeri ini.

(Tulisan ini gw dedikasikan untuk Kakek gw, seorang pejuang di era revolusi kemerdekaan Indonesia - Trip Jawa Timur yang harus rela kehilangan pendengarannya demi satu kata : Merdeka. Bintang, topi oranye veteran hingga uang pensiunan yang hanya cukup untuk makan 3 hari saja (untuk mendapatkannya pun harus diurus melewati birokrasi yang bermacam2) ga akan cukup membalas semua yang telah dilakukannya. Maafkan saya yang tidak bisa berbuat banyak untuk negeri yang penuh cela ini, selain hanya dengan tulisan singkat ini)

Untuk semua veteran di Indonesia.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya (siapakah yang disebut pahlawan? Apakah hanya para tokoh yang namanya ada di dalam buku sejarah??)

Thursday, October 26, 2006

Lagi2 Kania

Iseng2 buka situs metrotvnews.com, beeehh ternyata udah ada foto baru lagi dari mbak Kania.. jadi bikin penasaran untuk divektor.. ya udah jadinya kayak gini deh

Wednesday, October 25, 2006

Budzaemon Open House (Andai)

Berita sore ini dihiasi oleh berita kegiatan openhouse yang dilakukan oleh para orang penting negeri ini.. Gw pun ga mo kalah, kebetulan foto openhouse lebaran kemarin di rumah gw juga udah kelar dicetak.. inilah fotonya (huahahaha.. ini cuma foto seandainya gw jadi orang penting (atw minimal anak orang penting) kira2 beginilah pemandangan antrian di depan rumah gw kemarin..huehehehehe...coba tebak siapa aja tamu yang dateng ke rumah gw... dan kira2 apa ya yang lagi mereka omongin pas kena jepret si tukang foto, silahkan isi sendiri (tadinya mo gw kasih dialog balon tapi ga usah deh, biar begini aja, karena justru memiliki 1000 makna he3x..))

Tuesday, October 24, 2006

Lebaran Hari Pertama

Allahu Akbar..Allahu Akbar,

yah, pagi ini adalah pagi fitri setelah kemarin sempet rada keblinger soal tanggal 1 Syawal. Walaupun secara pribadi gw sudah menganggap tidak ada sistem yang berhak memerintah gw dalam hal sosial politik, tapi dalam urusan fiqih ibadah mahdah gw masih merujuk dari sistem ini. Seperti dalam penentuan jatuhnya 1 Syawal, tanpa malu2 gw pun mencari2 info dari temen2 gw yang masih aktif dalam sistem ini.

Masih ingat soal tulisan gw soal tembok pintu yang menghubungkan pemukiman rumah gw dengan komplek mewah Tamansari Persada?Hmmm.. dampaknya baru terlihat sekarang, dan hanya dirasakan warga dari luar komplek mewah tersebut. Setelah bubaran Sholat Ied, pria, wanita, anak2 semuanya harus sabar menanti giliran melewati pintu (baca: lubang) tersebut. Tidak sedikit remaja laki2 yang akhirnya memilih untuk memanjat tembok tersebut ketimbang menunggu lama antrian, karena memang pintu tersebut hanya bisa dilewati satu orang saja, itu pun harus memiringkan tubuhnya. Yah semoga aja ini jadi ajang latihan kesabaran kami setelah Ramadhan berakhir (Apalagi ngantri sidang di Padang Mahsyar yah? Hiii., ga kebayang deh buat orang2 birokrasi (gw ga bilang contohnya birokrasi pemerintahan, kepolisian dsb lho...<==lah ini disebut :-P ) yang suka mempermainkan orang lain yang sedang dalam kesempitan dengan cara memperpanjang dan mempersulit urusan yang seharusnya bisa cepat dan mudah (klo bahasa iklannya, klo bisa dipersulit untuk apa dipermudah), nantinya di padang mahsyar mungkin urusan sidangnya dipersulit juga kali ya.. syerem...kan di padang mahsyar nanti ga ada jasa calo, apa mungkin ada malaikat yang jadi calo?).

Sebenernya ada juga mesjid yang lebih deket dengan rumah, tapi gw lebih memilih di mesjid ini karena ‘lebih moderat’. Walaupun selain masalah ‘pintu’ yang gw sebutkan di atas, ada juga hal lain yang kadang bikin gw gondok juga klo sholat di mesjid ini. Mungkin lebih kepada masalah pribadi.. yah sampe sekarang di dalam hati gw masih ada kebencian kepada kaum borju (atw klo kata temen gw si Beggy, kaum At-Tajiruun, yang diambil dari kata dasar tajir, huahahaha...). Ga tau kenapa bawaanya benci aja klo liat orang2 tajir kayak gitu. Waduh2 kan Idul Fitri, hati harus bening donk Buds, kayak sms yang kamu kirim ke temen2, hati harus sebening pertamax he3x...iya deh.. makanya di hari fitri ini gw mencoba untuk positif thinking menghadapi kaum tajirun, dengan apa? Yah kali2 aja ada yang mo ngangkat gw jadi mantunya, kan minimal gw kecipratan atw ketularan tajir huahahaha.. ini mah bukan positif thinking tapi ngarep... udah ah.. berhubung perut udah laper.. (iya nih soalnya tadi pagi ga sahur .. ya iyalaaaahh..) gw mo nyicipin ketupat, opor ayam, sambel goreng ati n daging semur (hayo kita adu semuanya di piring) yang udah dimasak capek2 ama nyokap dari semalem (thx ya Mom). Abis gitu ronde duanya nyobain semua kue yang ada di meja tamu, mulai dari nastar, kue kacang, kacang goreng, kue salju, kue keju, plus minumnya sirup marjan dan sirup orson <== ha3x.. Beggy banget...

Ahh.. jadi ngalor ngidul ga jelas gini, harap maklum yah, soalnya pikirannya udah ke meja makan nih... :-P . Buat semuanya Met Lebaran yah...Ga perlu nyusun kata2 indah, plus bahasa2 yang berbau arabisme (yang ga semua orang mengerti, ini Indonesia Bung, bukan arab saudi), cukup ketulusan dari hati kita aja untuk meminta maaf dan memaafkan.

Ada kata2 yang lumayan lucu dari sms temen adek gw : Sebening vodka, seharum marijuana, seputih kokain, begitulah cerminan hati kita di hari yang fitri ini.. Mohon maaf lahir batin.

ha3x... yang akhirnya gw modifikasi dikit biar cocok jadinya :

Sebening pertamax, seharum knalpot, semulus fairing, selurus sokbreker, begitulah cerminan hati kita di hari yang fitri ini. Mohon maaf lahir batin.

Untuk semua sobat Budz di belahan dunia manapun, yang sekedar kenal, yang udah kenal, yang hanya mengenal gw lewat blog gw ini, maupun yang tidak kenal (lho??).

Saturday, October 21, 2006

Komeng Vs Butet

(Maaf, judul tidak nyambung)
Seri terakhir MotoGP di Valencia besok adalah pertempuran hidup mati, bukan hanya antara Valentino 'The Doctor' Rossi melawan Nicky 'The Kentucky Kid' Hayden, tapi juga pertempuran antara dua pabrikan besar Yamaha dengan Honda. Hmm.. apa sih dampaknya event tersebut bagi negara dunia ketiga seperti Indonesia selain sebagai sarana hiburan sport? Secara tidak langsung akan membentuk pola pikir konsumen sepeda motor sepak terjang pabrikan mereka di kancah balap roda dua paling bergengsi di planet ini. Minimal image pabrikan sebagai produsen roda dua tercepat akan lahir. Tapi hal ini tentunya hanya berlaku bagi konsumen yang berpikiran terbuka dan cerdas, bukan bagi orang2 yang 'merek minded' (he3x.. maaf yah Neng..). Dijamin pertempuran besok bakal seru abis, berbagai prediksi pun sudah beredar. Perebutan Juara Dunia MotoGP mencapai puncaknya. Hayo jangan sampai ketinggalan...
  • Klo di Valencia ada Rossi dan Hayden mungkin di Indonesia akan seru klo Komeng diadu dengan Butet huehehehehe...

Thursday, October 19, 2006

Bidadari Syurga?

Mo liat kayak gimana kira2 wajah bidadari syurga? Liat aja gambar ini? huehehehe.. becanda deng, itu foto temen baik gw namanya Tya (emang temen baik? Ha3x.. jelas donk, bestfriend bahkan, yang bener? tau deh, jangan2 perasaan gw doank he3x.. becanda mbak, peace ah..)..., Sori mbak, ga bilang2 fotonya dipake buat latian vektor, tapi emang sengaja buat kejutan kok (halah..surprise apaan...). 2 bulan lebih ga maen vektor gara2 sibuk ngurusin akademis (ketinggian bahasanya), ternyata tidak membuat gw kehilangan sentuhan seni bercitarasa tinggi (hueekkhh.. Budi bahasa loe jijay bgt..). Oke deh Tya, ini gw bikin sebagai pengingat kejayaan TGP masa lalu yang selalu mengispirasi gw (hueeekkhh.... apaan sih Budi ga jelas bgt gitu..sampe sekarang pun TGP tetap jaya.. (kok kayak nama toko bahan bangunan??))

Moga (bukan Moge)

Wuakakakaka, gara2 angot ngeliat Ninja RR tetangga gw pas disuruh nyokap beli kue buat buka puasa jadi kepikiran lagi rencana mo nyetak fiber (Ninja RR emang keren yah) . Kemarin2 lagi mikir bentuk apa yang keren, sempet ngeliat iklan petronas sprinta wuihh lekuk2 body tunggangan di iklan itu bikin nafsu berat (cuma blm tau itu motor apaan), tapi kayaknya susah n bakal mahal (karena maen detail)... ya udah otak udah ga nahan pengen punya motor full fairing.. akhirnya cuma maen di photoshop aja dulu sebagai pelepas nafsu. Modal foto motor gw di PRJ taon lalu, foto yamaha R1, Yamaha R6 sama Yamaha TZ125nya Doni Tata (yang ada di komputer gw cuma foto motor itu doank, itu pun nyecan dari M+ (males bawa file dari internet)), ya udah maen comot2 ga jelas trus templokin dah, hasilnya? He3x.. malah ancur, gara2 ga maen detail (gile, seleksi cuma pake lasso n erase brush, ga pake path (bener2 orang males nih, katanya mo jadi desainer?boro2 maen masking), cuma samain warna (gw pilih merah soalnya motor gw merah), proporsi dan harus masuk akal dengan konstruksi semula. Huehehehe.. namanya Moga alias motor gado2.. fairing depan R1, cover engine gabungan R1 dengan TZ125, tangkinya TZ125, buritan R6.. hmm..kayaknya ini lebih baik ketimbang jiplak abis CBR deh.. (masukan buat ATPM nih ha3x..) kelemahannya dari desain ini cuma satu.. apakah itu? Ga memperhitungkan dimensi lebar (ya iyalah namanya juga maen 2D doank) ga tau deh klo bener2 jadi.. cungkring berat kali wakakakaka...klo mo realistis kira2 perlu pembenahan :

  1. ‘tambah daging’ di tengah, maksudnya rangka diperbesar (bisa dengan memberi kondom fiber)
  2. ban diganti dengan ban lebar, ban blakang cukup 130 dan ban depan cukup 110 (jangan gede2, kasian mesinnya)
  3. fairing asli r1 dan buritan r6 dipotong dan dikurangi di bagian tengah, lalu disambung kembali setelah sesuai dengan dimensi motor (biar ga kedodoran). Demikian pula dengan cover engine perlu dilakukan hal serupa agar tidak mentok ground clearence.
  4. penambahan braket di sana-sini.
  5. Klo mo keren lagi swing arm diganti dengan model yang lebih besar atw bisa juga dengan swing arm yang sudah ada lalu diberi kondom fiber atw plat. Shock depan juga diganti dengan yang lebih kekar atw dikondomi dengan fiber (lagi2 kondom fiber.. beh.. pokoknya emang itu solusi terbaik, motor tampak kekar tanpa harus ganti dengan limbah moge)

Hmm.. karena cita2 jadi pembalap ga kesampaian.. maka cukup membangkitkan roh racing di motor dengan bermain grafis yang kental nuansa race, apakah itu? Apalagi klo bukan nama2 sponsor di motor.. tapi berhubung itu bukan sponsor, jadinya nama2 tersebut diambil dari produk yang melekat di motor gw.. kira2 jadinya kayak gini kali ya..

Tuesday, October 17, 2006

Berangkat dari Titik Nol

Seperti tulisan gw sebelumnya soal zero, gw pun sekarang mencoba untuk kembali menjalani dari nol. Hmm.. memang sulit dan sangat sulit, ketika kita harus mengingkari hati atas sesuatu yang pernah terjadi. Apalagi gw tipe orang ‘pemuja masa lalu’ artinya lebih suka menoleh ke belakang dan membanding2kan dengan apa yang ada di depan. Semua tolak ukur idealis adalah sesuatu yang telah lewat (ini yang disebut dari belajar dari pengalaman). Di saat sendiri pastinya ada saat merindukan hal2 yang telah lalu. Tapi hidup harus terus berjalan, maka sudah saatnya kembali berangkat walaupun dari titik nol. Hayooo semangaaatt... (buat doraemon, jujur yang kemarin itu indah banget, dan gw masih merindukan hal2 demikian tapi...kita harus tetap berjalan kan? Semoga gw bisa terus melangkah dengan mengingkari hati gw... thx yah, udah mo berbagi ama gw...)

Ketika Tamu Agung Itu Pergi, Akankah?

Tulisan ini gw tulis 3 tahun yang lalu. Mungkin udah ga uptodate lagi tapi minimal bisa jadi sedikit renungan untuk kita semua dalam perjalanan kembali menuju fitri.

Bedug keliling takbiran baru saja melintas depan rumah. Mpok Nurul sibuk di dapur dengan opor dan ketupatnya, sedangkan Bang Rahman sibuk menekuni catatan-catatan zakat untuk dilaporkan pada sholat Ied esok pagi. Keningnya tampak berkerut-kerut sembari mulutnya komat-kamit menjumlah angka. Azzam yang sedari sore bermain dengan bedug mungilnya mulai bosan dan beralih menganggu Bang Rahman.

“Bi, Abbi, keliling yok! Liat bedug!”,rengek Azzam

“Bentar ya! Abbi lagi kerja nih. Tadi kan bedugnya udah lewat, Azzam liat ga?”

“Ah cuma gitu aja, ayo Bi jalan keliling.”

“Bentar lagi ya Sayang, kalo enggak nonton Aa Gym aja di TV!”

“Aa Gym udah ga ada lagi Bi, kan takbiran. Yok Abbi kita jalan-jalan ntar Ummi juga diajak... Ayo donk Bi!”

***

Tengah malam Bang Rahman memandangi Azzam yang terlelap kecapekan setelah berkeliling kompleks. Takbir masih bergema di luar sana. Masih terngiang kata-kata sang buah hati di telinganya.

“Aa Gym udah ga ada lagi Bi, kan takbiran...” Benar juga, akankah setelah Ramadhan berakhir masih mudah menjumpai Aa Gym di televisi? Akankah kalimat-kalimat dzikrullah dan isak tangis Arifin Ilham dapat didengar lagi setiap malam? Akankah kajian tafsir Ihsan Tanjung masih terus berlanjut setiap menjelang maghrib? Akankah tawa Ustadz Subkhi masih menghiasi dini hari? Akankah stasiun televisi masih mau memutar videoklip adzan subuh? Akankah para artis sinetron kembali mengurai rambutnya, setelah ditutup rapat ketika Ramadhan? Akankah Inul dkk akan kembali bergoyang memenuhi layar kaca?

Ya Allah jika begini, Bang Rahman, Mpok Nurul dan Azzam ingin setiap hari adalah Ramadhan. Wallahu alam bishawab. (buds)

    Friday, October 13, 2006

    I’mnot a Hero, I’m just a Zero

    Zero, atw nol, atw klo istilah Desta dan Vincent : nothing. Yah itu yang sekarang gw rasakan pada diri gw. Setelah di awal ramadhan kemarin masih hangat di benak gw ada yang mengatakan klo gw ga berguna, useless, dan sekarang dalam satu hari gw harus mampu menerima dua kenyataan yang mengamini kata2 tersebut. Yah.. gw cuma seorang zero yang berusaha menjadi hero walaupun ternyata? Ha3x..ujung2nya back to zero. Gw ingin bisa berguna untuk orang lain, gw ingin bisa berbagi, gw ingin orang mengakui keberadaan gw.... Sudahlah Buds... bukankah loe sudah kebal dengan semua ini? Yah.. gw memang sudah kebal, bahkan mungkin seperti yang pernah gw bilang perasaan gw mungkin udah mati.. karena itu gw sadar, gw cuma zero, nol besar, nothing.... (thx buat Rensky atas inspirasi kata2nya. Buat someone, message kamu yang tadi pagi itu dalem banget dan bener2 bikin gw sadar, thx yah... )

    Thursday, October 12, 2006

    Ini Style Gw

    Hmm.. setelah perkuliahan berjalan beberapa waktu, akhirnya ada juga temen yang memperhatikan gw (halaaahhh GR). dia bilang ke gw, "Kayaknya gw perhatiin loe ga pernah pake celana jeans yah Bud?" tepat.. memang gw ga pernah pake celana jeans, sempit, ribet, panas dan mungkin kebiasaan dulu di kampus yang lama ada aturan larangan memakai jeans untuk kuliah. Sampai saat ini memang rasanya ga masalah, tapi setelah gw perhatikan? weleh2x... 95% mahasiswa di sini memakai celana jeans sebagai bawahan, jadi penampilan gw pake celana bahan (sebutan untuk non jeans) terlihat aneh, klo istilah kerennya 'freak'.. ah its okay, ini style gw, santai aja.

    Tukang Ojeknya Galak

    Itu yang dibilang kaka kelas gw saat dia mo bonceng, tapi gw paksa pake helm dan jaket. Lain lagi yang dikatakan temen kampus gw, "Mo balapan loe?" ketika ngeliat gw pake elbow pad protector. Trus pas gw tunjukin klo gw juga pake Knee pad protector di balik celana panjang gw, "Wa elah Bud, ke kampus aja pake gituan, parno bgt sih, mangnya di sirkuit.." Mari kita coba berpikir logis...membandingkan sirkuit dengan jalan raya. Tanpa perlu perhitungan macem2, jelas2 sirkuit itu jauh lebih aman ketimbang jalan raya. Secara morfologis (halaaahh.. sok tau pake istilah sulit, mentang2 masuk FISIP) aspal di sirkuit dijamin mulus, ketimbang di jalan raya yang ga jelas, kadang mulus, kadang geradakan. Lalu, di sirkuit semua kendaraan yang ada di dalamnya adalah satu macam dan satu kelas, yang membedakan hanya skill pengemudinya aja (tapi semua diwajibkan punya KIS, Kartu Izin Start). Nah klo di jalan raya? Semua tumplek blek jadi satu, mo roda dua sampe roda enam, kelasnya? beda2 juga mulai dari 90 cc sampe 4000 cc. Skillnya? rupa2 juga, mulai dari yang punya SIM , yang nembak SIM, sampe yang baru belajar. Dari faktor pendukung? jikalau terjadi kecelakaan di sirkuit, P3K sudah disiapkan hingga rute ke RS terdekat. Di jalan raya? Boro2 P3K, klo ga waspada bisa2 bukan nyawa aja yang bisa melayang, tapi dompet, helm, bahkan motor juga bisa ikut hilang akibat ulah 'penonton yang kreatif memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan'. Jadi ga perlu panjang lebar lagi gw jelaskan, bahwa jalan raya itu lebih berbahaya ketimbang sirkuit, so, wajar donk klo gw memakai perlindungan dan mewajibkan boncenger gw untuk tetap safety (itu kan tanda gw sayang ama boncenger gw halaaahh..).

    Tuesday, October 10, 2006

    Terima Kasih atas Jawabanmu yang Indah

    “Welcome to the club” itu yang dikatakan sobat baik gw si Beggy ketika gw ‘laporan’ soal jawaban yang telah dinanti. Ibarat warga Porong, jawaban pasti dari Lapindo soal bisa atw tidaknya Lapindo mengatasi semburan lumpur, tentunya berpengaruh pada nasib mereka ke depan (ngalor-ngidul nih...). Hmm.. klo dipikir2 he3x.. kaget juga malem2 ngajak jalan (kirain cuma mo makan biasa doank ternyata..huehehehe). Mana belum ada persiapan mental lagi, tapi it’s okay... take it easy lah... Dan akhirnya? Gw bisa dewasa juga menerimanya (harus itu, liat umur donk Buds..). Terima kasih atas jawabanmu yang indah semalam, semoga tidak mengubah apapun yang pernah terjadi di antara kita (Budiii.. bahasanya jijay banget sih... biarin wong lagi melow kok.. huehehehe), dan kita bisa terus berjalan sebagai sahabat.. minimal sesama warga Lampiri Indah hahahahaha... udah ahh.. norak bgt sih Budii... hehehehe <= padahal tawa duka tuh
    • Oke Beg, let me join to club... The Joker (jomblo keren) Club.. huahahaha, up your hand now, lets DJ play your beat... (Thx yah.. malem itu, btw lain kali bilang2 donk, biar nyiapin mental dulu, kan kaget berat tuh he3x.., bagus pulangnya ga lompat ke Kalimalang gw he3x... sip deh.. )

    Ada yang Lebih Pantas

    Kemarin gw baru aja sharing kepada teman dan kaka gw tentang seseorang yang telah cukup lama tidak ada kontak (Seseorang yang sering gw sebut sebagai ‘si dia’ dalam blog ini). Belakangan ini kontak dengan dia mulai terbangun kembali. Dan dasar Budi yang ‘pemuja masa lalu’, kontak ini seolah membangkitkan kembali perasaan berharapnya yang dulu pernah pupus (halah). Tapi kebingungan akhirnya gw terjawab, ketika suatu malam gw melihat seseorang yang memang lebih pantas bagi si dia (emang dari dulu selain deket sama gw, si dia lebih deket dengan orang ini). Yah ini orang lebih dewasa, memiliki pemahaman keagamaan yang jauh lebih baik dari gw dan sudah mandiri dari sisi ekonomi. Lalu bagaimana dengan gw? Hmm.. gw sudah rela ‘melepaskan’ dia untuk seseorang yang lebih baik.. yah jikalau dia bahagia sudah seharusnya gw ikut bahagia bukan??? çdeuuuu... padahal dalem hatinya nangis2 tuhh
    • (Bro, loe memang lebih pantas buat dia ketimbang gw. Hmm.. jaga dia baik2 yah... loe adalah laki2 paling beruntung di dunia...)

    Friday, October 06, 2006

    Etika, Berpikiran Terbuka, Dewasa

    • (Tulisan ini gw buat karena terinspirasi dari sebuah peristiwa yang baru saja terjadi di antara teman-teman gw. Sebuah permasalahan sederhana, simpel (bahkan menurut gw tidak dewasa) tapi memiliki dampak yang cukup besar, yang membahayakan silaturahmi yang selama ini telah terjalin erat. Memang gw tidak masuk di dalamnya, tetapi sekali lagi ini bentuk kepedulian gw terhadap apa yang disebut TGP2001 )

    Milis yang seharusnya bisa menjadi media silaturahmi dan diskusi ternyata malah berubah menjadi ‘medan perang’ pada saat anggota milis tersebut tidak memiliki etika dan tidak mampu berpikiran terbuka. Mengapa? Hmm... sebagai media yang tanpa batas (unlimited) milis merupakan salah satu forum bebas yang di dalamnya semua ‘berlisensi halal’ untuk dibahas. Maka tidak heran ketika para penganut kebebasan berbicara menggunakannya sebagai media yang efektif untuk mengekspresikan suaranya, termasuk mengajak hingga memprovokasi (termasuk gw). Tapi di balik segala kebebasan itu tentunya ada kebebasan orang lain juga yang tidak boleh kita langgar. Istilah kerennya, di setiap hak yang ada pada diri kita terbentur dengan hak-hak orang lain. Walaupun tidak ada hukum tertulis, tapi seolah sudah menjadi konsensus (semoga ngerti istilah konsensus dan tidak salah baca) bersama bahwa setiap media publik harus memiliki etika. Klo kata Plato, etika atw Ethic itu adalah hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan (sok tau, padahal baru tau akhir2 ini aja, setelah masuk FISIP :­-p). Masalahnya adalah setiap orang memiliki penafsiran berbeda-beda tentang batasan boleh dan tidak boleh. Artinya di sini perlu adanya sikap selektif yang lahir dari sifat ‘kepedulian dan menghargai akan privasi orang lain’. Kira-kira inilah yang disebut kode etik. Sebagai kaum intelektual yang (konon) mengerti seharusnya memahami benar masalah ini kemediaan (bahkan bukankah dulu kita pernah belajar bersama tentang hal ini?). Maka peristiwa yang baru saja terjadi di antara teman-teman gw itu seharusnya tidak perlu terjadi (ah gimana sih loe yang udah pada dapet ijasah n wisuda masa gitu aja ga ngerti, mendingan gw yang ga dapet ijasah tapi bisa mengamalkan ilmu yang didapat.. huehehehe.. peace ah). Sebuah tulisan yang ‘sensitif’ seharusnya tidak dipublish ke sebuah milis yang memiliki kemajemukan latar belakang anggotanya. Jikalau sudah terlanjur bagaimana? (hmm.. makanya sebuah milis seharusnya memiliki moderator yang akitif donk..). Nah inilah bagian kedua dari tulisan ini yang juga akan gw bahas yaitu tentang Berpikiran Terbuka. Sebuah media yang unlimited yang difasilitasi oleh jaringan internet seperti milis, forum, blog dan sebagainya mengharuskan penikmatnya adalah orang-orang yang berpikiran terbuka, siap menerima kenyataan yang terjadi. Tidak semua yang orang lain katakan harus kita setujui, demikian pula sebaliknya tidak semua yang kita katakan orang lain harus menyetujuinya. Artinya bisa jadi sebuah tulisan yang muncul tidak se-ideal yang ada di benak kita. Apa yang harus kita lakukan? Man, ini media unlimited, so, mau tidak mau kita harus berpikiran terbuka (minimal belajar berpikiran terbuka) bahwa ada hampir 6 milyar idealisme di dunia sesuai dengan jumlah kepala manusia di bumi ini. Dari sikap berpikiran terbuka ini akan lahir sikap toleransi, memaklumi, atw bahkan mengerti orang lain. Jikalau belum bisa menerima orang lain, berarti kita juga belum siap untuk terjun ke dalam sebuah komunitas yang tanpa batas, entah itu dari sisi pemikiran atw lainnya. Maka ketika kita sudah berpikiran terbuka diharapkan muncul kedewasaan baik kedewasaan berpikir maupun kedewasaan dalam bertindak. Tapi sekali lagi, batasan dan penafsiran tentang sikap dewasa ini kembali kepada masing2 orang juga yang berarti kembali berjumlah 6 milyar kepala manusia di dunia. Ingat milis adalah ruang publik dua arah, jadi untuk para milister yang mengaku forumnya adalah forum intelektual, ada hal yang ingin gw katakan sebelum anda bergabung ke dalam sebuah milis:

    1. Etika
    2. Berpikiran terbuka
    3. Dewasa

    Sekedar solusi jikalau ingin serba ideal menurut pribadi kita sendiri, maka lebih baik berbicara/menulis di ruang publik pribadi misalnya blog. Untuk teman-teman gw di Milis TGP2001 semoga, milis tersebut belum mati. Seandainya kalian menganggapnya demikan, gw cuma berharap milis tersebut hanya pingsan sementara(atw paling parah mati suri) dan gw akan berusaha membuatnya siuman, merawatnya agar sehat sehingga dapat kembali. Tunggu kehadiran saya di milis tersebut

    Tips aman dan nyaman join di milis

    1. Pilih2 topik dan judul yang akan diposting, sebisa mungkin hindari topik dan judul yang sensitif seperti SARA (kecuali milis yang sudah segmentif seperti milis2 agama). Judul provokatif boleh2 saja, tapi sekali lagi jangan yang bersinggungan dengan SARA (ye... klo yang namanya SARA, orang yang lagi mabok aja bisa tersinggung). Misal : Subject : (Degradasi Moral) Artis2 Muda Pesta Bugil di Toilet Isinya? He3x.. gambar balita2 lagi pada mandi :-P (makanya jangan ngeres bin piktor dulu..)
    2. Berpikiran terbuka dan positif terhadap semua postingan yang muncul.
    3. Jikalau ada rasa ketidaksetujuan terhadap postingan, tanggapi dengan kata-kata yang bijak dan intelektual, jangan emosi hingga memprovokasi
    4. Apabila terjadi pertentangan pendapat, hindari sikap memihak terhadap sebagian anggota milis (sama pendapat boleh tapi jangan sampai berkubu pada salah satu pihak). Lebih baik bersikap menengahi (cover both side) dan tidak menambah kisruh pertentangan. (atw lebih baik ‘puasa posting’ dulu sebagai sarana cooling down)
    5. Setelah terjadi pertentangan, lakukan cooling down, misal melempar topik2 yang sifatnya santai, lucu dan tidak memancing untuk mengungkit lagi pertentangan yang baru saja terjadi.
    6. Bersikap dewasa untuk meminta maaf dan klarifikasi ketika melakukan kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, serta tidak mengungkit2nya kembali (case closed)
    7. OOT mode terkadang dibutuhkan untuk menambah segar milis tapi harus tahu batasnya (jangan sampai ngejunk terlalu banyak, kasian menuh2in inbox orang)
    8. Atur jadwal Kopdar (kopi darat) untuk seluruh anggota milis, selain sebagai forum tatap muka, kopdar juga berguna untuk lebih saling mengenal anggota milis yang selama ini hanya bisa berinteraksi melalui dunia maya.
    9. Hmm.. itu aja kali yah... mungkin ada yang mo nambahin???

    Thursday, October 05, 2006

    Hampir 3 Bulan

    Ga terasa udah hampir 3 bulan gw kuliah di kampus yang baru ini bahkan setelah lebaran besok udah mo masuk Mid Test.. di kampus yang baru ini gw blm merasa betah, bagi gw terlalu kampus ini crowded (blm lagi hampir tiap minggu ada aja produk rokok yang bikin acara musik di sini, lengkaplah penderitaan gw, bising, panas, plus asep rokok), apa ini gara2 sindrom yang terbawa dari kampus gw yang lama. Kampus gw yang lama itu sepi, serba putih udah kayak rumah sakit, udah gitu jauh dari peradaban. Jumlah perokok pun sangat sedikit (ga tau deh sekarang). Justru suasana 'angker' itu yang sekarang seperti gw rindukan untuk menuntut ilmu. Dari sisi sosial kadang ada perasaan aneh dan lucu ketika sadar gw sekarang harus satu kelas dan berinteraksi dengan orang2 yang usianya lebih muda daripada adek gw. Sifat mereka yang mungkin sudah tidak bisa gw ikuti dan juga sifat gw yang mungkin tidak dimengerti oleh mereka membuat gw merasa sendirian di kampus ini (toh gpp kok, memang kehidupan kampus itu lebih baik solitaire, karena lulus, skripsi dsb nanti urusan masing2.. ga ada tuh solidaritas...). Walaupun begitu ga jarang juga gw merasa happy karena bisa denger celetukkan2 khas bocah SMU yang terasa sederhana tapi menggelitik di telinga (lumayan buat bahan bikin film komedi moderen, lho?) Tapi klo ditanya, gimana perasaannya sekarang? Hmm.. klo sekarang gw merasa nyesel kuliah lagi (lho? bukannya bersyukur..) he3x.. iya merasa nyesel karena harusnya jam segini masih bisa tidur2an atw dengerin musik di kamar, sekarang mesti googling artikel untuk bahan makalah.. yah begitulah nasib anak FISIP, tugasnya ga jauh2 dari yang namanya makalah, paper, karya ilmiah, pokoknya segala macem yang berbau tulis-menulis. Belum lagi harus ngejar2 dosen klo telat ngumpulin tugas kayak ntar yang akan gw lakuin. beeeh... pusing deh.. makanya ga heran kadang timbul perasaan males kuliah (waduuhh.. jangan sampe gagal lagi Buds.. ) karena itu harus semangat ke kampus (ingat kemalasan adalah bibit kegagalan... he3x... semboyan2 orde baru nih...). Bicara soal semangat, emang sih ada yang bikin gw semangat ke kampus. Apakah itu? he3x.. yang namanya FISIP, biasanya jadi bunganya kampus (maksudnya bunga2 kampus biasanya ngumpul di sini) tapi klo di kampus gw huehehehe... ibarat sepak bola, gw masuk grup neraka, artinya yang masuk ke dalam Grup D (maksudnya kelompok studi D) ga ada yang bening.. he3x.. eittss itu dulu waktu awal2.. sekarang ketika semuanya peserta grup D sudah teridentifikasi, ternyata ada juga yang bisa bikin segar pandangan.. minimal ketika di kelas lagi bete cukup lirik dia (halah). Ini yang gw bilang di atas sebagai yang bikin semangat gw jalan ke kampus.Tuh bocah namanya (hmm.. ga perlu deh) emang klo diliat2 wajahnya paling manis di kelas (bagi gw manis itu beda dengan cantik, klo manis itu, biar lagi bete, marah, senyum, ga pake make up tetep aja enak diliat, beda klo cantik, diliat lamaan dikit makin lama biasa aja). udah gitu pake baju apa aja kliatan pantes aja ( pasti dulu waktu dilahirin kelilit tali pusar <==ha3x.. mitos kata nyokap gw). Tapi sayang, karakternya rada2 manja, mungkin faktor bawaan sebagai anak bungsu kali yah (kok tau Bud.. wah stalker ya?). Sebenernya wajar juga sih klo dia paling manis di kelas.. dari status ekonomi emang kayaknya dia datang dari kluarga berada (bukan sekedar berada kali, tapi tajir) so jadinya penuh perawatan he3x.. terbukti rumahnya di SESKOAL Kebayoran Baru yang konon katanya termasuk daerah elit (blm tau juga sih.. jadi blm shohih juga) trus tiap hari diantar-jemput pake boil (nah ini bukti otentiknya, shohih deh). Ahh.. kok jadi ngomongin orang.. he3x.. yang penting tuh no. HP bocah udah ada ama gw (lho? mang penting?) ha3x.. ga sengaja kok, waktu itu lagi kepepet bgt ngerjain tugas, ehh.. jadi dapet no HPnya.. wuahahahaha.. BUDIIII TOBAAATTT INGET UMUR... Udah ahhh hampir 3 bulan kuliah.. rasanya

    Bingung

    Hmm.. tadinya ada yang mo gw tulis tapi kenapa tiba2 jadi blank yah.. gara2x denger sebuah berita yang isinya lumayan bikin bingung.. apa berita ini jadi jawaban atas kebingungan gw akhir2 ini? Perlu ga ya.. prinsip to be or not to be dilaksanakan ketika kesempatan sekarang terlihat di depan mata... haduuuhhhh puyeeeennnggg...
    • ampun deh nih orang pesonanya.. dari dulu ampe sekarang tetep bikin gw bertekuk lutut (halaaaaahhh..)